GIANYAR, Kilasbali.com – Meski tidak ada lahan pertanian yang kekeringan, namun stabilitas debit air menjadi perhatian serius Pemkab Gianyar. Di tahun 2021, sedikitnya 20 saluran irigasi tersier yang tersebar di 7 kecamatan di kabupaten Gianyar akan di perbaiki.
Kabid Sarana Prasarana Pertanian, I Nyoman Tri Budi mengungkapkan, guna mempercepat aliran air ke lahan subak, irigasi diperbaiki agar tidak ada lahan pertanian mengalami kekeringan,
“Kondisi saluran irigasinya parah sekali, hingga debit airnya mengecil, beruntung belum ada sampai kekeringan,” ungkapnya.
Dikatakan, perbaikan saluran irigasi ini paling banyak ada di kecamatan Tegalalang dan Payangan. Hal ini karena terkait dengan luas lahan pertanian, minimal 50 hektar dengan anggaran sebesar Rp1,5 miliar.
“Kondisinya saat ini parah, karena kita perbaikan saluran irigasi langsung ke pemilik lahan, karena debit air makin tahun makin terun,” ungkapnya.
Selain perbaikan saluran irigasi, pihak Dinas Pertanian juga memberikan bantuan pembuatan dua Dam Parit, Serta pembuatan saluran irigasi perpipaan.
Di dua desa, yakni subak Temsi Kecamatan Ganyar dan di subak Klusa Kecamatan Payangan.
Serta ada juga jalan usaha tani, untuk empat subak di desa Bakbakan Gianyar. Yakni subak Angkling, Babakan, Leba dan Sema.
“Anggarannya per unit untuk jalan usaha Rp195 juta, dan Dam Parit Rp120 juta. Semua sifatnya bansos,” jelasnya.
Semua dana bansos tersebut bersifat swakala. Pengelolaannya diserahkan kepada kelompok tani dalam hal ini subak.
Untuk menghindari penyelewangan dana administrasi yang diterapkan sangat ketat dan pihak pertanian memberikan pendampingan teknis.
“Tidak ada tender, semua diserahkan kepada subak. Pihak pertanian hanya mengntrol dan memberikan pendampingan teknis agar perbaikan sesuai keinginan,” ungkapnya. (ina/kb)