Gianyar

Tak Ingin Bebani Pemerintah, Sekaa Truna di Banjar Mas Relakan Kas Rp7 Juta untuk Fogging

    GIANYAR, Kilabali.com – Di tengah wabah Pandemi Covid-19, ancaman wabah tahunan yakni demam berdarah juga tidak kalah mengkhawatirkan. Hal ini cukup beralasan, mengingat hingga bulan April 2020 ini, serangan virus yang ditransfer olah nyamuk loreng ini telah menyerang warga Gianyar hingga lebih dari 400 orang. Belajar dari tahun sebelumnya, hingga menimbulkan korban nyawa, warga Gianyar pun kini mulai mandiri dan tidak hanya menggantungkan beban ke pemerintah.

    Sebagimana langkah mandiri yang digagas oleh Sekaa Truna di Banjar Mas, Desa Sayan, Ubud, Minggu (19/4/2020). Tidak tangung-tangung, untuk membasmi jentik si loreng, mereka merelakan kasnya untuk membiayai kegiatan fogging sebesar Rp 7 juta. I Wayan Putra Arimbawa  koordinator sekehaTruna setempat menyebutkan, sebagi generasi muda pihaknya ingin bergerak menggaungkan kesadaran berasam untuk menjaga kesehatan. Baik dalam memerangi Covid-19 maupun wabah demam berdarah yang sudah menyerang beberapa warganya.

    Baca Juga:  Curi Motor di Bengkel, Pria Ini Ditangkap Polisi

    Lanjutnya, kegiatan fogging yang dilakukan bukan bermaksud meyampingkan pemerintah. Namun itu murni dari upaya yowana setempat untuk menggugah perhatian kepada lingkungan guna mencegahnya wabah DB.

    “Mudah-mudahan fogging ini efeaktif mengurangi jentik namuk. Sehingga  Banjar Mas lebih aman lagi dari virus DB. Mengingat sudah lima warga kami dinyatakan positif DB,” terangnya.

    Secara terpisah, dari kalangan dewan juga gencar melaksanakan fooging di sejumlah wilayah yang mulai terpapar DBD. Salah satunya, anggota DPRD Gianyar asal Blahbatuah, Kadek Wardana.

    Baca Juga:  Suara Festival Hadirkan Surga Tersembunyi di Nuanu City

    “Awalnya saya  membeli alat fogging  untuk melakukan fogging di desa, Desa Belega Blahbatuh, karena ada tiga warga di Desa Belaga telah positif DBD.  Karena desa-desa lain juga mengalami kondisi yang sama, kegiatan fooging ini pun kami lanjutkan,” terangnya.

    Langkah yang sama juga dilakukan oleh dua rekannya sesama anggota DPRD Gianyar yakni Ngurah Made Serana dan I Gusti Nyoman Yasa. Meraka juga membeli alat fogging dan hingga saat ini terus bersama-sama mengasapi desa-desa yang terpapar demaam berdarah.

    Baca Juga:  Karena Ini KPU Belum Umumkan Caleg Lolos

    “Dengan tiga mesin fongging ini, penanangan pun menjadi lebih cepat. karena banyak desa-desa yang minta fogging” ungkapnya.

    Lanjut Wardana, selain wabah corona, DBD di Gianyar juga mengancam, bahkan telah telah memakan korban jiwa. Karena itu, fogging terus dilakukan secara nonstop stop. “Angka penderita DBD  ini terbilang parah dan tentunya sangat mengancam. Sudah banyak masuk rumah sakit, bahkan informasi yang saya terima, salah seorang warga dari Desa Keramas, Blahbatuh meninggal minggu kemarin, indikasi positif DBD” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi