DenpasarPolitik

Terbukti Nindihin Bali, Sulinggih Nabe Restui “KERIS” Maju DPD RI

    DENPASAR, Kilasbali.com– Terbukti berkomitmen kuat ngayah nindihin gumi Bali bakal calon Anggota DPD RI, Ketut Putra Ismaya Jaya terus turun ke masyarakat dan mensosialisasikan 9 program “Dewata Nawa Sanga”.

    Program ini tidak saja menarik perhatian masyarakat biasa hingga kalangan akademisi, namun para pemuka agama juga turut memberikan apresiasi.

    Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh sulinggih nabe datang langsung menanyakan kepada Ismaya yang kini lebih dikenal dengan akrab dikenal dengan “KERIS” (Ketut Putra Ismaya atau Kesatuan Republik Indinesia) terkait ketulusannya maju merebut kursi Senator untuk krama dan umat Hindu khususnya di Bali dan Nasional.

    Tiga Sulinggih nabe yang menemui KERIS langsung di kediamannya yakni Ida Nabe Shri Bhagawan Agni Sila Darma dari Griya Dalem Taman Sari Bantiran, Ida Nabe Sri Bhagawab Dwija Dwipayana dari Griya Taman Brahmana Dalem Blambangan, Tabanan dan Ida Pandita Mpu Nabe Dujuh Prabu dari Griya Dujuh Prabu, Tabanan.

    Baca Juga:  Lewat Kolaborasi Lokal dan Internasional Perdana, Syrco BASÈ Gelar 'Collection I'

    Mereka datang bersamaan, Selasa (3/7/2018) untuk menanyakan langsung apa benar maju DPD RI untuk ngayah nindihin gumi Bali. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ormas Laskar Bali ini juga diuji pemahamannya dalam bidang spiritual.

    Ismaya dengan polos menjawab, tujuannya maju DPR RI bukan sekedar untuk berebut kursi namun ikut andil memposisikan kualitas diri agar benar-benar nantinya yang terpilih mewakili masyarakat Bali teruji dari sisi kualitas dan ketulusan. “Saya maju karena tebek Widhi, yang terbaik silahkan dipilih. Saya juga tidak mau ada Anggota DPD RI asal Bali nantinya hanya duduk manis setelah terpilih, sementara krama Bali terus dihimpit perubahan,” tutur Ismaya, mengulang jawaban untuk pertanyaan Sang Nabe.

    Para Sulinggih Nabe juga meminta KERIS menjelaskan 9 Program Dewata Nawa Sanga yang meliputi, pembangunan pasraman modern di 9 tempat yang harus diwujudkan Walikota dan Bupati se-Bali. Memunculkan pembawa dharmawacana muda dengan memamfaatkan fasiltas pasraman yang akan dibangun. Menerbitkan salinan Kitab Weda. Membuat aturan jam sembahyang. Merubah cara pandang terhadap desa pakraman. Menyatukan pasemetonan umat Hindu. Mengajak menciptakan pariwisata dan mengatasi macet di Kuta. Meminimalisir biaya upacara yadnya, serta menjadikan pulau Bali sebagai contoh keindahan toleransi antar umat beragama di Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).

    Baca Juga:  Ini Upaya Pemkot Denpasar Tekan Inflasi di Bulan Ramadan

    Sebagai salah satu Jero Mangku Tapakan di Pura Candi Narmada, Tanah Kilap yang dikenal dengan nama Jero Mangku Bima ini juga sejak tahun 2013 aktif sebagai pengurus Konco Kwan Kong Bio, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto IV, Denpasar.

    Bahkan tahun ini ditunjuk sebagai Ketua Panitia Kirap Konco yang akan dilaksanakan tanggal 4 sampai 5 Agustus 2018 yang akan ada diikuti sekitar 100 peserta dari konco seluruh Indonesia dengan membawa Rupang Dewa masing-masing konco.

    Kini masyarakat Bali juga banyak yang sudah tahu bahwa tokoh muda Bali yang kerap tampil berbusana warna tridatu dengan menyelipkan keris di pinggang ini merupakan salah satu tokoh penggagas perdamaian antar Ormas di Bali.

    Baca Juga:  Masuk Bursa Cabup Tabanan, Ngurah Panji Tunggu Instruksi Partai

    Bahkan saat Ustad Abdul Somad datang ke Bali Ismaya terlihat tampil didepan untuk mendamaikan dan menyakinkan masyarakat Bali bahwa penceramah kawakan umat Muslim ini benar-benar berjiwa Pancasila dan cinta NKRI. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi