DenpasarEkonomi Bisnis

Tinjau KPRK, Ny. Putri Koster: Harus Pintar Memainkan Design

    DENPASAR, Kilasbali.com – Pengerajin Bali tidak kalah dengan kemajuan teknologi informasi (TI) yang dengan mudah mencuri ide design/motif songket Bali. Selain itu melalui Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018, pengrajin mampu mengedukasi masyarakat untuk menggunakan produksi lokal.

    Untuk mengangkat harga produksi kerajinan, maka harus pintar memainkan design di selera publik, bahan dan kemasan.

    Hal tersebut dikatakan Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat meninjau perusahaan penyedia segala kebutuhan sandang, pangan dan papan terunik di Indonesia yang unggul pada era millenial dan memiliki ciri khas pada setiap produk yang tergabung dalam Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK), yang di komandoi A.A.A Ngurah Tini Rusmini Gorda, di Denpasar, Jumat (21/2/2020).

    “Jika melaksanakan pameran industri kerajinan, maka jangan sampai hanya memperhitungkan jumlah penjualan saja, namun lebih baik utamakan transaksi tukar kartu nama, dalam penjualan juga utamakan produk premier, dan produk exclusive,” kata Putri Koster.

    Baca Juga:  ABS! Urip-GP Idola Masyarakat Tabanan?

    Untuk itu, Ny. Putri Koster meminta setiap anggota Dekranasda baik Provinsi, Kabupaten/Kota agar aktif membantu program Pemerintah untuk mensosialisasikan penggunaan pakaian adat produksi lokal kepada masyarakat. Pada kesempatan ini, Ny. Putri Koster melihat-lihat produksi yang dijual mulai dari pakaian atasan berupa endek modifikasi, kebaya, tas dan home living.

    Untuk diketahui, koperasi yang membentuk luwes galerry sebagai wadah dari sembilan produsen kerajinan, yakni Lurikoe, Kind Poleng, Maheswary Collection, Duabe, Cantikku, Kiki Gerssom, Bali Ethnic Leather Bag, AnnBbaby, Ipong Design, Senja Living, dan WW Bakery. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi