Seni BudayaTabanan

Tumbuhkan Niat Siswa Berbahasa Bali, Dewan Pendidikan Gelar Lomba Pidato

    TABANAN, Kilasbali.com-Bahasa Bali saat ini nyaris terpinggirkan dari pergaulan anak anak di perkotaan. Anak muda lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam pergaulan sehari hari.

    Guna menumbuhkan niat siswa mempelajari dan menggunakan Bahasa Bali dengan baik dan benar, Dewan Pendidikan Tabanan menggelar lomba pidato Bahasa Bali. Lomba yang diikuti 26 peserta putri dan 12 peserta putra tingkat SMP itu berlangsung di Kantor Dewan Pendidikan Tabanan, Selasa (14/8/2018).

    I Wayan Kawi ketua panitia lomba mengungkapkan rasa kekecewaanya karena minimnya peserta yang hadir. Padalah surat undangan sudah dikirim ke 40 SMP yang tersebar ke seluruh pelosok Tabanan dua bulan sebelum pelaksanaan. “Terus terang kami selaku penyelenggaran merasa kecewa, karena minimnya peserta,” tandas Kawi. Ia yang juga mantan Anggota DPRD Tabanan dari Fraski PDIP ini, akan menelusuri penyebab minimnya SMP di Tabanan mengirim peserta untuk lomba berpidato bahasa Bali. “Saya selaku kelinik pendidikan akan turun langsung ke sekolah sekolah mencari informasi apa yang sesungguhnya terjadi, “ terang Kawi. Sejatinya kata Kawi, lomba pidato bahasa Bali bertujuan untuk melestarikan bahasa Bali dari acaman kepunahan.

    Hal senada juga dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana. Minimnya keikutsertaan SMP di Tabanan dalam lomba pidato bahasa Bali sangat disayangkanya. Ia menilai telah terjadi kegagalan pembinaan yang dilakukan pihak sekolah yang tidak mengirim pesertanya dalam lomba berpidato bahasa Bali ini. Padahal kegiatan lomba pidato bahasa Bali ini dalam rangkaian kegiatan Hut Kota Tabanan yang puncaknya nanti pada bulan November 2019. “Lomba pidato bahasa Bali ini kami gelar sebagai ajang untuk mencari siswa yang memiliki kualitas dalam berpidato bahasa Bali,” beber Madra. Karena menurut Madra di setiap lomba di tingkat yang lebih tinggi, Tabanan selalu berada di peringkat bawah. “Para pemenang ini nantinya akan direkomendasikan pentas di ajang HUT Kota Tabanan juga bisa dilombakan di ajang yang lebih tinggi seperti Pesta Kesenian Bali,” tandas Madra.

    Baca Juga:  DPRD Tabanan Dorong Percepatan Realisasi Desa Presisi

    Pihaknya juga akan turun ke masing masing sekolah untuk mengetahui apa penyebab minimnya respon dari pihak sekolah dalam mengikuti lomba pidato bahasa Bali. “Kalau memang terkendala dana bisa kami bantu. Karena tujuan lain dari lomba ini adalah pembentukan kareakter,” beber Madra.

    Salah satu peserta lomba, SMPN 5 Baturiti yang berada jauh dari Tabanan justru mengirim dua wakilnya putra dan putri. Seperti yang dituturkan Kepala SMP N 5 Baturiti I Made Wargina. Ia mengatakan pihaknya terus mengikuti setiap lomba pidato maupun mesatwa bahasa Bali yang digelar Dewan Pendidikan Tabanan. Memang diakuinya, guru bahasa bali di sekolahnya sudah pensiun. Namun pihaknya berusaha untuk ikut lomba meskipun dengan keterbatasan guru bahasa Bali. “Kami kirim dua peserta putra dan putri,” jelasnya. Memang diakuinya, kekurangan guru bahasa bali sudah pernah diusulkanya, tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

    SMP N 3 Penebel di Senganan juga mengalami kekurangan guru bahasa Bali. Seperti yang ditururkan I Ketut Suarka yang mengatarkan salah satu siswi nya mengikuti lomba pidato yang digelar Dewan Pendidikan Tabanan. “Terus terang kami juga minim guru bahasa Bali. Saat ini guru yang dibantukan statusnya masih kontrak,” tandasnya.

    Baca Juga:  Jelang Mudik Lebaran 2024, Dishub Tabanan Gelar Ramp Check

    Sementara itu untuk juara pertama putra diraih SMP N 2 Kerambitan, juara kedua SMPN 5 Baturiti dan juara ketiga SMPN 2 Tabanan. Untuk putri juara pertama SMPN 2 Pupuan, juara dua SMPN 2 Tabanan dan juara ketiga SMPN 2 Kediri. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi