GianyarSosial

Ubud Sepi, Gepeng Sasar Kota Gianyar

    GIANYAR, Kilasbali.com – Meski wajah Kota Gianyar dipercantik dengan taman dan tata lampu, namun belum didukung dengan ketertiban umum. Pemandangan kaki lima dan gepeng yang gentayangan menjadi sudut pandang yang mengusik. Kini, sebagian besar gepeng ini sasar ke wilayah perkotaan, diduga karena daerah wisata yang sepi dan tidak menjanjikan lagi bagi para gepeng.

    Pantauan di sejumlah sudut Kota Gianyar, gepeng kini semakin menjamur. Masing-masing gepeng dewasa mengkavling wilayah di toko-toko modern ataupun tempat fasilitas umum yang ramai pengunjung.

    Ironisnya, setiap gepeng dewasa mengajak dua hingga tiga gepeng anak-anak yang bertugas sebagai eksekutor. Sementara gepeng dewasa mengontrol dari emper toko sembari berpura-pura sebagai pedagang keliling yang sedang beristirahat. Hanya saja, gaya gepeng ini sudah diketahui oleh masyarakat maupun petugas.

    Wayan Gede Laksana (35) salah seorang warga Kota Gianyar, menyayangkan kehadiran gepeng yang seolah-olah tidak pernah ditertibkan ini. Laksana mengakui, sering melihat gepeng ditertibkan, namun sayangnya, besok mereka kembali hadir. Baginya, ada sesuatu yang salah dalam teknis penangannya.

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun
    Gepeng yang ditertibkan Satpol PP Gianyar

    “Kami malah kasian melihat petugas Pol PP yang sering melakukan pemertiban, karena gepeng ini akan datang lagi. Ironisya, petugas sampai hafal beberapa nama gepeng ini,” sesalnya, Selasa (11/5/2021).

    Disebutkan, dalam beberapa bulan terakhir, keberadaan gepeng di kota Gianyar semakin banyak. Padahal, sebelumnya gepeng ini lebih banyak di daerah wisata seperti Ubud. “Mungkin di Ubud yang kini sepi wisatawan, bagi gepeng ini tidak menjanjikan lagi. Makanya mereka bedol ke perkotaan,” dugaannya.

    Kasat Pol PP Gianyar, I Made Watha membenarkan keradaan gepeng ini sangat mengusik ketertiban umum. Karena itu, penertiban gepeng ini hampir setiap hari dilaksanakan.

    Baca Juga:  Muliartha Kembali Dikukuhkan Sebagai Ketua PWRI Bali 2024-2029

    Demikian pula, pedagang kaki lima yang kerap berjualan di wilayah fasilitas umum, sudah sering disweeping. Namun demikian, pelanggar ketertiban Umum ini masih saja membandel.

    “Hari ini malah kita tertibkan 30-an gepeng, dan sudah langsung kami angkut dengan truk untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial,” ungkapnya.

    Disebutkan, tidak hanya di Gianyar, penanganan gepeng ini juga menjadi momok bagi hampir seluruh pemerintah di Bali. Dalam catatannya, dari sekian kali penertiban gepeng pendatang baru jumlahnya sedikit dan kebanyakan gepeng yang sudah berulangkali ditertibkan.

    Baca Juga:  Desa Megati Bersiap Diri Menjadi Kampung Alpukat

    “Beberapa gepeng, kami identifikasi sudah lebih dari lima kali ditertibkan namun datang lagi. Rupanya mereka tidak kapok-kapok,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi