BadungPendidikanSosial

Universitas Dwijendra, “Penghijauan Hutan Mangrove Tanpa Sampah Plastik”

    MANGUPURA, Kilasbali.com – Kurang lebih 300 mahasiswa Fakultas Hukum dan Pertanian Universitas Dwijendra tumpah ruah di Taman Hutan Raya (Tahura), Tuban, Kuta, Badung, Sabtu sore (6/7/2019). Mereka melaksanakan pengabdian masyarakat, yakni “Penghijauan Hutan Mangrove Tanpa Sampah Plastik” dengan kegiatan, menanam bibit pohon mangrove dan membersihkan sampah plastik.

    Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, juga sebagai bentuk dukungan terhadap visi Gubernur Bali I Wayan Koster, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

    “Ini sangat berhubungan erat dengan visi Bapak Gubernur khususnya terkait Wana Kertih ini,” kata Rektor.

    Menurutnya, kegiatan ini sangat mulia untuk mengembalikan lingkungan khususnya hutan bakau tersebut.

    Baca Juga:  ‘Police Go to School’ Cegah dan Deteksi ‘Bullying’ di SD

    “Kegiatan ini tidak semata-mata untuk kepentingan lingkungan, pemerintah baik provinsi, kabupaten, akan tetapi juga merupakan kepentingan institusi, yang terkait dengan Tri Dharma,” ujarnya.

    Dalam merawat bibit mangrove ini, Universitas Dwijendra juga menggandeng kelompok nelayan setempat dan warga sekitar mangrove. Sebab manfaat ekonomisnya juga bisa dirasakan nelayan dan masyarakat.

    “Kenapa kami mengajak kelompok nelayan, sebab mereka juga bisa menikmati apabila lingkungan hutan bakau ini bisa dilestarikan dan terpelihara secara bagus serta juga menjadi sumber penghidupan bagi warga masyarakat yang ada di sekitar sini khususnya para nelayan,” tandas Rektor.

    Baca Juga:  PDI Perjuangan Gianyar Dukung Koster-Ace Dua Periode

    Dekan Fakultas Hukum Dr. I Wayan Arka, S.H.,M.H., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis. “Kegiatan ini juga sebagai salah satu langkah untuk mensosialisasikan kepada mahasiswa terkait menjaga lingkungan,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Wanasari, Agus Diana menyampaikan terima kasih atas kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Universitas Dwijendra ini.

    Mangrove itu selain sebagai penghasil oksigen, juga memiliki berbagai manfaat. Diantaranya untuk tempat berkembangbiaknya biota laut, menahan abrasi, menyerap air payau menjadi air sumur, serta manfaat lainnya.

    “Mangrove itu ada 35 jenis di dunia, dan untuk disini terdapat 20 jenis,” tutur pria yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Dwijendra ini.

    Dalam kesempatan tersebut, Agus Diana juga berbagi tips tatacara menanam pohon mangrove agar bisa bertahan hidup di alam.

    Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Serahkan SK Untuk 1.935 P3K dan 25 PNS Lulusan PKN STAN

    “Mangrove ditanam sekaligus dua karena tingkat keberhasilannya hanya 15%. Selain itu, juga harus diikat dengan penyangga agar tidak mudah goyang saat diterpa air,” bebernya.

    Tampak hadir dalam kegiatan kali ini, Wakil Rektor (WR) II Universitas Dwijendra Drs. I Made Sila, M.Pd.,WR III Universitas Dwijendra Drs. Made Sutika M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Dwijendra Drs.I Wayan Kotaniartha, S.H.,M.H.,M.I.Kom., Wakil Ketua Yayasan Dwijendra Ida Bagus Bayu Brahmantya, S.H.,M.H., serta para dosen. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi