GianyarPemerintahan

Usai Kuningan, Pemkab Gianyar Mutasi Besar-besaran Aselon III dan IV

    GIANYAR, Kilasbali.com – Mutasi besar-besaran aselon III dan IV kini dinanti-nanti pejabat menengah di Lingkungan Pemkab Gianyar. Bupati Gianyar, I Made Mahayastra pun memastikan mutasi ratusan pejabat ini akan dilaksanakan setelah Hari Raya Kuningan.

    Mneurutnya, selain untuk mengisi kekosongan kursi lantaran ada beberapa pejabat loncat aselon, dalam lelang terbuka, juga ada yang ditinggal pensiun. Selain itupula, disertai dengan penyegaran posisi, menyesuaikan dengan kemampuan, loyalitas hingga pemahaman menterjemahkan visi dan misi bupati.

    Baca Juga:  Gondol Safety Box Resto, Pria Ini Ditangkap Polisi

    Bupati Mahayastra mengatakan, mutasi ini wajib dilaksanakan, menyusul banyak jabatan yang kosong yang dikhawatirkan akan menghambat pelayanan publik serta roda pemerintahan. “Kita sedang penyusunan bersama jajaran terkait. Kita akan laksanakan secepatnya, kira-kira setelah Hari Raya Kuningan,” singkatnya, Selasa (30/7/2019).

    Secara terpisah, Kepala Badan Pengembangan Pegawai dan SDM I Ketut Artawa belum bisa memastikan jumlah pejabat yang akan dimutasi ini. Namun, dalam hitungannya mencapai ratusan.

    Baca Juga:  Ini Alasaan Anak Muda Gianyar Daftar Jadi Anggota Polri

    Karena jumlahnya cukup banyak, pihaknya pun kini masih melakukan penyusunan yang membutuhkan waktu yang cukup.”Kita masih penyusunan dan belum bisa memastikan jumlahnya. Seperti kata Bapak Bupati, secepatnya,” katanya.

    Mengenai siapa saja yang akan dirotasi mutasi, Artawa pun mangaku bupati masih mengkajinya. “Yang jelas, jabatan yang kosong setelah ditinggalkan,” ujarnya.

    Lanjutnya, mutasi yang dilakukan ini bukan merupakan hal yang baru. Justru harus dilakukan untuk penyegaran dan melihat kemampuan para ASN di tiap penugasan di berbagai bidang pemerintahan.

    Baca Juga:  Lima Jam Menghilang, Pembuat Kusen Ditemukan Meninggal di Kebun Pisang

    Karena itu, kepangkatan, pendidikan, rekam jejak jabatan dan integritas dijadikan tongkat, agar dalam posisinya pejabat ini bisa memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin besar dan kompleks terhadap perkembangan pembangunan. “Ini justru bagus untuk penyegaran dan juga melihat kemampuan mereka,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi