GianyarPeristiwa

Warga Saba Bingung, Hasil Swab Positif Besoknya Negatif

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tak hanya pihak keluarga, pihak aparat desa pun kebingungan dengan hasil Swab, IMU (55) beralamat di Banjar Banda Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Karena pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19, kemudian berubah menjadi negatif besoknya.

    Warga pun berasumsi dengan dugaan adanya kesalahan hasil test seperti yang terjadi pada kasus sebelumnya di kabupaten lain.

    Dari keterangan yang diterima, Minggu (19/7/2020), IMU yang bekerja sebagai tukang bangunan dikatakan mengalami batuk-batuk tak kunjung sembuh, ia pun dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Gianyar.

    Karena hal tersebut, ia dilakukan Swab pada tanggal (16/7/2020), dan hasil keluar sehari setelahnya (17/7/2020) menunjukan positif Sars-CoV-2.

    Baca Juga:  Karena Ini KPU Belum Umumkan Caleg Lolos

    Namun hasilnya berubah dalam waktu sehari (18/7/2020) berubah menjadi negatif. Kontan saja masyarakat menjadi bingung. Kedua hasil test pun telah menyebar di masyarakat. Bahkan pengurus desa adat telah menyiapkan sembako untuk keluarga tersebut.

    Terkait itu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Gianyar, dr. I Nyoman Wawan Tirtayasa, Minggu (19/7/2020) menegaskan bahwa berbedanya hasil tes Swab tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam imun tubuh pasien.

    Menurutnya, meski hasilnya berbeda dalam seharian, yang menjadi acuan adalah hasil test Swab positif.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gandeng Bulog, Siapkan 32 Ton untuk Operasi Pasar

    “Hasil berbeda memang bisa terjadi dan yang menjadi acuan adalah yang positif, artinya pasien tersebut memang terpapar virus covid nggih, karena spesifitas pemeriksaan PCR swab mendekati 100%,” jelasnya.

    Ditegaskannya, terjadinya perbedaan hasil pada test hari kedua karena imunitas dalam tubuh pasien membaik sehingga virus Sars-CoV-2 menurun hingga tak terdeteksi.

    “Pemeriksaan hari kedua bisa negatif terjadi apabila imunitas pasien baik, sehingga kadar virus yang terdeteksi di bawah ambang batas deteksi alat,” tegasnya.

    Baca Juga:  Tradisi Melasti Se-Desa Adat Blahbatuh

    dr Wawan pun membenarkan tidak ada kesalahan dalam tes tersebut. Meski hasil test swab berbeda, pasien dan keluarga yang sempat kontak erat wajib melakukan karantina.

    Sementara sejumlah petugas medis masih melakukan tracking dan test di rumah IMU di Banjar Banda, Desa Saba, Blahbatuh. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi