DenpasarSeni Budaya

Wayan Jelantik: Kemas Kebhinekaan Sebagai Potensi Wisata

    DENPASAR, Kilasbali.com-Toleransi anta rumat beragama dan juga keberagaman masyarakat di Kota Denpasar jika bisa dikemas secara atraktif dan menarik, akan menjadi potensi wisata budaya Nusantara yang mampu menyedot wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Dengan demikian, maka akan berdampak pada meningkat perekonomian yang berujung pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Penegasan tersebut diungkapkan salah satu tokoh masyarakat asal Denpasar Timur, I Wayan Jelantik. “Keberagaman masyarakat dari berbagai daerah yang ada di Kota Denpasar, jika dikemas secara inovatif untuk menjadi atraksi wisata yang menarik di Kota Denpasar,” jelasnya saat ditemui di Denpasar, Minggu (27/1/2019).

    Baca Juga:  Heritage Omed-Omedan Festival, Jaya Negara: Pelestarian Budaya dan Tradisi di Sesetan

    Menurut pria yang kini juga ikut dalam kontestasi pemilu legeslatif pada 17 April mendatang, potensi inilah yang dikemas sebagai objek wisata budaya Nusantara dengan spirit kebhinekaan. “Ini akan menjadi contoh buat anak bangsa tentang arti kebhinekaan yang sudah diwarisi turun temurun oleh para pendahulu atau nenek moyang,” bebernya.

    Di Denpasar sendiri, jelas Jelantik, memiliki beragam destinasi menarik yang patut dikunjungi. Antara lain: masjid suci berarsitektur Bali, Puri Pemecutan, Pura Penambangan Badung, perkampungan China di Jalan Gajah Mada, Perkampungan Arab di Jl Sulawesi, gereja di Jalan WR Supratman, Gereja di Jalan Kepundung, Gereja di Banjar Gemeh, Pura Jagatnata, Puri Kesiman Denpasar, kampung Jawa Wanasari, serta yang lainnya.

    Baca Juga:  Dukung UMKM Go Digital, Primakara University Tingkatkan Rasio Kewirausahaan di Bali

    “Potensi inilah yang harus dikembangkan sebagai warisan budaya Nusantara. Karena ini akan menjadi penerjemahan arti toleransi dalam keragaman. Sekaligus akan menjadi daya tarik luar biasa bagi bangsa Indonesia kedepanya,” sebut Jelantik yang juga Sekretaris PAC PDIP Denpasar Timur.

    Pasalnya, jelas Jelantik, masyarakat telah mampu menjaga hubungan persaudaraan, walaupun mereka berbeda agama, suku dan ras. “Pemkot Denpasar harus mengembangkan ide ini dalam kemasan yang menarik untuk menjadi potensi sumber pendapatan pariwisata Kota Denpasar nantinya,” tandasnya. (jus/*KB).

    Back to top button