PariwisataTabanan

Wisata Baru di Desa Gubug, Tegalan Dan Sungai Disulap Jadi Tempat Selfi

    TABANAN, Kilasbali.com-Desa Gubug, Kecamatan Tabanan segera mempunyai wisata baru. Tepat di Banjar Tanah Pegat areal tegalan seluas 12 are milik I Gusti Putu Susila dibangun wisata bernama Taman Tanah Pegat. Taman tersebut terdapat beberapa obyek selfi, bahkan yang menarik Tukad Yeh Empas yang dulunya kumuh kini dijadikan tempat selfi karena bebatuan di cat dengan berbagai warna.

    Pantuan dilapangan wisata baru tersebut belum sempurna. Belasan buruh masih melakukan penataan dikawasan obyek wisata. Taman Tanah Pegat ini akan menyediakan tempat selfi dengan latar berbeda. Mulai rumah pohon, bunga matahari, ayunan exstrem, permainan air dan restourant.

    Meski belum rampung, rupanya sudah ada beberapa wisatawan mulai menikmati obyek baru tersebut. Maklum saja karena tempatnya masih alami sehingga cuaca menjadi tidak panas disiang hari.

    Apalagi kalau dinikmati sore hari sangat cocok untuk melepas penat usai melakukan aktifitas. Terlebih lagi sudah disediakan restorant yang akan menyajikan menu khas kakul. Mulai dari sop kakul, sate kakul dan belut mebejek. Ditambah pula makanan dan minuman kekinian untuk kaum milinial turut disiapkan.

    Baca Juga:  Tiru Sungai Kalimas Surabaya, Pemkot Denpasar Rancang Penataan Tukad Badung

    Penggagas Taman Tanah Pegat, I Gusti Putu Susila (48), menjelaskan, awal mula tegalan tersebut disulap jadi tempat wisata hanya bermodal iseng. Rencana awal tegalan akan dibuat permainan flaying fox, hanya saja karena memiliki resiko tinggi kegiatan tersebut diurungkan, padahal rekanan dari Malang sudah memasang tali. “Namun saya berpikir, resikonya gede sekali sehingga saya batalkan,” ujarnya saat ditemui di lokasi wisata, Rabu, (30/10/2018).

    Gagal buat permaian flying fox akhirnya ia memutuskan untuk membuat tempat selfi yang masih mengedepankan panorama kehijauan. Terbukti berbagai pohon yang ada di tegalan tersebut tidak ada yang ditebang. “Jadi sekarang kami masih menata tempat selfi mengingat kegemaran masyarakat sekarang adalah selfi ditempat unik,” imbuhnya.

    Menurut Susila Taman Tanah Pegat ini juga bisa dijadikan tempat rekreasi keluarga. Selain tidak jauh dari perkotaan, ia sengaja mengkonsep layaknya taman sehingga mulai dari anak-anak, anak muda dan orang tua bisa menikmati.

    Baca Juga:  Trans Studio Bali Hadirkan Show Spesial Lebaran hingga 21 April 2024

    Selain itu juga disediakan permainan air layaknya permainan arum jeram di Sungai Yeh Empas yang berada dibawah tegalan miliknya. “Dulu sungai ini dijadikan tempat mancing dan kondisinya banyak sampah. Sekarang kami cat batu-batunya. Jadi bisa juga tempat selfi dan sarana bermain air,” beber Susila pria lulusan STM 1 Denpasar tersebut.

    Dirinya pun menyebutkan pembuatan Taman Tanah Pegat ini sudah diangka 60 persen dari dua bulan pengerjaan. Dan terus disempurnakan mengingat pertengahan November 2018 mendatang mulai dibuka secara umum.

    Termasuk gencar menyempurnakan dapur restourant supaya kuliner khas sop kakul, sate kakul, dan belut mebejek segera bisa dihidangkan. “Kami sengaja pilih makanan tradisional supaya mencirikan wisata desa yang masih alami,” terangnya.

    Baca Juga:  172 Negara Akan Terlibat Dalam WWF Ke-10 di Bali

    Sementara terkait dengan retribusi, Susila mengakui masih akan memungut karcis masuk Rp 5.000 sampai 10.000 sepuasnya.  Kedepan wisata tersebut terus akan disempurnakan. Disamping membantu dalam menambah potensi desa dan membuka lapangan pekerjaan. “Karena saat ini karyawan kami rekrut masyarakat yang ada di Banjar Tanah Pegat,” tegasnya.

    Dirinya pun menambahkan, mengingat luas lahan hanya 12 are, kedepan pihaknya akan memperlebar kawasan ke arah timur seluas 25 are yang masih merupakan tanah miliknya. Meskipun ada sungai ia berencana membuat jembatan. “Jadi rencana ini bertahap, mudah-mudahan tidak ada halangan,” tandas pria yang saat ini menggeluti pekerjaan dibidang dekorasi ini. (wti/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi