DenpasarPariwisata

Wisata Swing Marak, Cok Ace Minta Pengusaha Berkoordinasi

    DENPASAR, Kilasbali.com – Pertumbuhan pariwisata di Bali terus di galakkan oleh pelaku wisata dengan berbagai upaya. Untuk mendukung industri pariwisata, tidak sedikit hotel dan restoran meningkatkan layanan bahkan service penyediaan tempat berlibur dengan berbagai wahana. Salah satunya obyek swing yang sengaja diciptakan berdekatan dengan tebing untuk mempermudah pandangan wisatawan menikmati indahnya alam.

    Hal ini terungkap saat Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima audiensi dari anggota Bali Hotel Association (BHA), di ruang kerjanya, Selasa (30/7/2019).

    Baca Juga:  Asus Perkenalkan Perangkat Komputasi Terbaru di Bali

    Usaha wisata Swing ini banyak terdapat di daerah Sayan-Ubud. Seperti yang diungkapkan seorang perwakilan BHA Member, Nara bahwa usaha wisata swing di daerah Ubud saat ini sudah mencapai 20 unit.

    Ubud yang dikenal sebagai wilayah dengan kenyamanan dan ketenangannya, saat ini mulai terusik dengan salah satu usaha wisata swing yang ada di Bongkase dengan layanan house musik dengan suara yang sangat menggelegar, sehingga dianggap mengganggu wisatawan yang sedang liburan di daerah lain, khususnya wilayah Sayan, Ubud.

    Menanggapi hal ini, Wagub Cok Ace mengatakan agar usaha wisata swing sebaiknya melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi dan Kabupaten terkait syarat dan ketentuan sebuah pengembangan usaha wisata swing yang berkaitan dengan keamanan fasilitas, kenyamanan pengunjung dan wilayah lain yang juga menyediakan usaha yang sama serta batas pelaksanaan kegiatan agar jauh dari malapetaka dan hal buruk.

    Baca Juga:  Ini Upaya Pemkot Denpasar Tekan Inflasi di Bulan Ramadan

    lebih lanjut dikatakan, hingga saat ini Bali memiliki 162 hotel dengan jumlah 30.000 kamar dan 38.500 tenaga kerja. “Apabila layanan jasa dengan fasilitas yang memadai, aman dan nyaman maka dapat dipastikan akan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan, sehingga mampu bersaing di tengah pengembangan destinasi di wilayah Lombok dan juga Banyuwangi yang sedang gencar-gencarnya dilakukan,” katanya.

    Dalam pertemuan tersebut, disampaikan beberapa poin penting yang harus ditangani, salah satunya usaha wisata swing yang saat ini sedang di gandrungi wisatawan baik domestik maupun manca negara. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali I Made Santha, dan perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi