CeremonialSeni Budaya

WOW…!!! Ada Layanan Tenung Dalam Bulan Bahasa Bali 2020 di Taman Budaya

    DENPASAR, Kilasbali.com – Selama sebulan palaksanaan Bulan Bahasa Bali yang akan dibuka Sabtu 1 Pebruari 2020 mendatang akan diisi berbagai kegiatan menarik di bidang pelestarian dan pengembangan kesusastraan Bali. Bulan Bahasa Bali 2020, rencananya akan dibuka Gubernur Bali I Wayan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, pukul 09.00 Wita.

    Agenda Bulan Bahasa Bali akan diisi berbagai kegiatan menarik yang sayang untuk dilewatkan. Diantaranya, melayani pengalihaksaraan hurup latin ke hurup Bali secara gratis, ada pengobatan atau usadha hingga tenung (meramal) berdasarkan sastra atau lontar yang dikoleksi.

    “Ada yang menarik, dari pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun 2020. Bidang Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali bakal melayani secara cuma-cuma kepada semua pihak, terkait upaya pengalihaksaraan hurup latin ke hurup Bali. Baik itu nama kantor, nama toko, nama perusahaan dan lainnya.

    Hal itu sesuai dengan edaran Pergub No. 80 Tahun 2018 menggunakan aksara Bali untuk mendampingi hurup latin. Kami dari Bidang Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali akan memberikan pelayanan itu,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dr. Wayan Kun Adnyana disela-sela persiapan pameran Bulan Bahasa Bali, di Denpasar, Rabu (29/1/2020).

    Baca Juga:  Desa Megati Bersiap Diri Menjadi Kampung Alpukat

    Sebenarnya, jelas Kadis Kun Adnyana, hal itu sudah dilakukan rutin, dan sekarang mumpung ada Bulan Bahasa Bali maka melayani pula di dalam satu bulan di arena Bulan Bahasa Bali secara gratis. “Intinya, secara subtansi penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali itu dikaitkan dengan peringatan hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada, 21 Pebruari,” tegasnya.

    Dikatakan, Bulan Bahasa Bali, ini juga sebagai acuan fundamental aktivitas kebudayaan di Bali sepanjang satu tahun. Diawali dengan Bulan Bahasa Bali, artinya harus menunjuk dan berangkat dari hulunya yaitu, kesusastraan Bali, literasi-literasi yang adi luhung dari Pulau Dewata itu. “Kami memiliki 6000-an cakepan lontar yang bisa diakses masyarakat untuk dipelajari,” ujarnya.

    Menurut Kun Adnyana, untuk kegiatan Prasara (pameran) itu melibatkan 15 peserta bakal diisi dengan pelayanan, selain workshop, diantaranya yoga, pengobatan tradisional usada Bali, ada pratek ramal atau tenung. “Masyarakat yang ingin mengetahui masa depan hidupnya bisa mendatangi stand Usadha Bali. Disamping juga pratik pengobatan tradisionjal, ada banyak produk-produk jamu yang ditampilkan. Begitu juga kreativitas yang berbasis aksara. Peramal itu dari asosiasi usada Bali. Itu akurat karena ada susastranya,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Pj Mahendra Jaya Ikuti Prosesi Nedunang Ida Bhatara Serangkaian IBTK di Pura Agung Besakih

    Sedangkan Utsawa (festival) nyurat aksara Bali, jika tahun lalu diikuti 1000 peserta, tetapi kali ini diidentikan dengan angka tahun 2020 melibatkan 2020 peserta. Artinya ini sebuah gerakan menyemesta yang melibatkan berlapis dari berbagai komponen masyarakat baik penyuluh bahasa Bali, peserta didik, pendidik, dan masyarakat luas. Ini tidak saja sebuah perayaan, tetapi untuk memahami kembali betapa pentingnya kesatuan antara pemahaman bahasa, aksara dan sastra Bali.

    Baca Juga:  Sekda Bali Tekankan Satpol Pendekatan Humanis dalam Menegakkan Peraturan

    “Jadi akan ada bait yang dituliskan di daun lontar, sehingga masyarakat tahu apa itu pengrupak, jenis alat yang dipakai, apa itu daun lontar dengan kekeringannya seberapa, ” ungkapnya.

    Ditambahkan, keinginan bahasa dan aksara Bali ini menjadi gaya hidup, tidak hanya dipakai pada hari-hari tertentu. “Karena, kalau kita tidak memahami sastra atau aksara maka banyak pustaka-pustaka penting Bali itu tidak bisa di akses, kalau hanya bisa bahasa tidak diimbangi pengetahuan yang cukup terkait bahasa Bali, maka sebenarnya kita belum cukup untuk menuturkan tentang Bali. Jadi kemampuan merunutkan keutuhan kebudayaan Bali itu, harus didahului menguasai aksara dan susastra Bali. Nah, itulah yang ingin digelorakan melaui pelaksanaan Bulan Bahasa ini,” pungkasnya. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi