GIANYAR, Kilasbali.com – Korban meninggal dengan hasil swab test terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah dua orang di Gianyar. Masing-masing NWR (55) seorang Pedagang Nasi Lawar dan IGSD seorang warga usia lanjut. Meninggalnya kedua warga ini, dari riwayatnya diduga karena faktor umur dan sakit bawaan.
Dari informasi yang dihimpun, NWR yang berprofesi sebagai pedagang lawar juga menderita sesak napas, dan memiliki riwayat sakit pneumonia, sejenis penyakit yang menyerang paru-paru. Ironisnya, korban ini merupakan pedagang nasi lawar yang cukup laris di desanya. Bahkan, warungnya selalu sesak saat jam makan siang.
Ketua harian satgas Covid-19 Gianyar, Made Wisnu Wijaya membenarkan kasus meninggalnya salah seorang warga lantaran komplikasi Covid-19. Dari data yang disampaikan, pedagang tersebut berasal dari Blahbatuh. “Inisial NWR (55) seorang perempuan,” ujarnya.
Kata dia, awalnya NWR masuk rumah sakit RS Ari Santi, lantaran mengalami keluhan mual, muntah, nyeri ulu hati dan panas suhu badan meningkat dari satu minggu yang lalu, batuk dan sesak.
“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan didiagnosa suspek pneumonia,” katanya.
Lantaran memiliki keluhan seperti gejala Covid-19, pihak RS pun dilakukan swab, selang dua hari pasien dinyatakan positif SARS-CoV2.
Saat itu, kata dia, pasien masib dirawat di RS Ari Canti. Namun tanggal 15 Juli 2020, kondisinya menurun, pasien pun dirujuk ke RSPTN Unud.
“Karena kondisi memburuk pkl 22.00 WITA pasien tidak tertolong (meninggal). Rencana hari ini pukul 18.00 WITA dilakukan penguburan dengan standard Covid-19,” jelas Wisnu Wijaya.
Sementara, IGSD kakek umur 81 tahun asal Sukawati, meninggal dunia dan hasil swab menunjukan pasien terkonfirmasi Covid-19. “Tanggal 15 Juli 2020 pasien dinyatakan meninggal dunia. Niki lebih ke faktor umur,” pungkasnya. (ina/kb)