Ekonomi BisnisGianyar

Tak Hanya Beras, Harga Gula Juga ‘Menggila’

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tak hanya terjadi kenaikan harga beras, harga gula juga ‘menggila’. Dari, pantauan di sejumlah warung, Minggu (10/9), tidak hanya beras gula pasir juga mengalami kenaikan.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary, mengatakan hasil survei yang dilakukan pihaknya, sejumlah komoditas memang mengalami kenaikan seperti beras dan gula.

    Namun, kata dia, kondisi ini tidak bisa diprediksi. “Harga masih fluktuatif bisa saja nanti ada pasokan dari luar, harga kembali bisa turun,” ujarnya.

    Dalam surveinya itu, dari Harga Eceran Tertinggi ditetapkan beras Beras Medium (Bulog) Rp 10.900 per kilogram, Beras Premium Rp 13.900 per kilogram, dan Gula Pasir Rp 13.500 per kilogram.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Usulkan Revitalisasi Pasar Taman Sari ke Pemprov Bali

    Harga naik adalah Beras Medium Rp 10.900 per kilogram, Beras Lokal Rp 13.000 per kilogram, Beras Premium Rp 14.500 per kilogram. Harga Gula Pasir Rp 14.000 per kilogram, harganya lebih tinggi   dari harga HET.

    Begitu juga komoditi lainnya, Cabai Merah Keriting Rp 30.000 – Rp.35.000 per kilogram. Cabai Rawit Hijau Rp 23.000 – Rp 25.000 per kilogram. Cabai Rawit Merah Rp 24.000 – Rp 25.000 per kilogram. Kacang Panjang Rp 12.000 – Rp 15.000 per kilogram, dan Bunga Mitir Rp 10.000 – Rp 12.000 per kilogram.

    “Harga Beras harganya masih tinggi karena pasokan beras yang mulai berkurang karena seiring penurunan aktivitas panen. Begitu juga harga cabai merah keriting, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, kacang panjang, bunga mitir naik karena sedikitnya yang panen sehingga berkurangnya pasokan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Ruko dan Rumah di Gianyar Terbakar

    Dikatakan, aktivitas panen yang dilakukan masyarakat memang mulai menurun. Disebutkan daerah Payangan dan Tegalalang sudah selesai musim panen.

    “Aktivitas panen di Kecamatan Tegallalang dan Payangan sudah selesai, sekarang niki sedang tahap pertanaman. Kalo kecamatan lain, aktivitas tanamnya tidak serentak, jadi kegiatan panennya juga tidak serentak, saat ini ada yang sudah selesai panen maupun sedang panen,” ujar Pejabat Fungsionaris Tanaman Pangan dan Benih, Kadek Yulia Dewi. (ina/kb)

    Back to top button