Ekonomi BisnisGianyar

Kemarau Panjang Harga Beras di Gianyar Terus Merangkak Naik

    GIANYAR, Kilasbali.com – Kendati dampak kemarau tidak signifikan di Gianyar, namun harga beras terus merangkak naik.

    Menyikapi itu, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar sudah melakukan intensifikasi pertanian dengan memberikan bantuan bibit kepada petani.

    “Bantuan terakhir, diberikan kepada Subak Gandalangu, Desa Bedulu dengan jumlah bibit 475 kg. Jenis bibit yang diberikan adalah bibit padi varietas Inpari 32,” ungkap Pejabat Fungsional Dinas Pertanian, Gusti Ayu Sugitarina Oka, Rabu (20/9).

    Dikatakan untuk subak Gandalangu Desa Bedulu dengan cakupan luas tanam 19 hektar. Untuk bibit padi varietas Inpari, sangat diminati petani, selain berbuah lebat dan kebal terhadap penyakit.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Usulkan Revitalisasi Pasar Taman Sari ke Pemprov Bali

    “Bibit sudah diserahkan pada akhir Juli lalu, mungkin saat ini sudah masa persiapan masa panen,” jelas Sugitarina Oka.

    Sedangkan secara keseluruhan, bantuan bibit yang sudah diserahkan pada masa tanam kedua, periode Mei- Juni – Juli untuk 800 hektare lahan pertanian.

    “Tentunya, pembagian bibit diberikan secara bergilir dan dikhususkan kepada wilayah yang diduga akan mengalami El-Nino,” ujarnya.

    Baca Juga:  Roadshow, Wisnu Temui Sulinggih dan Aktif di Medsos

    Diakui, secara umum di Gianyar air irigasi debitnya mengecil. Namun bukan berarti tidak bisa tanam. Yang tidak menanam, kemungkinan ada pada masa maga, yaitu giliran menanam palawija sejenis.

    Ditambah lagi produksi beras di Gianyar cukup stabil. Petani di Gianyar antara hulu dan hilir sudah dengan kesepakatan bersama antar subak untuk berbagi air irigasi, dalam setahun dua kali tanam padi dan saat maga, menanam palawija sejenis.

    Dijelaskan, luas panen padi tahun sebelumnya dalam setahun dengan luas 90.980 hektar. Produksi gabah sekitar 532.160 ton.

    Baca Juga:  Ratusan Taekwondoin Bali Ikuti Diklat Penguji dan Kepelatihan hingga UKT

    “Jadi angka produksi berkisar di angka itu. Kenaikan dan penurunan berkisar 5% rata-rata pertahun,” bebernya.

    Jumlah produksi beras di Gianyar tidak mencukupi untuk konsumsi setahun, sehingga perlu pasokan dari luar Bali.

    Untuk stabilitas harga beras, Dinas Pertanian tidak memiliki kewenangan, dimana itu ranahnya Dinas Perdagangan.

    “Kami sudah lakukan upaya intensifikasi, pada masa ini produksi memang menurun. Sedangkan luas tanam pada periode ini sudah lebih dari 1.700 hektar,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button