GianyarNews UpdatePeristiwa

PUPR Gianyar Inventarisasi Jembatan Jebol Singakerta

    GIANYAR, Kilasbali.com – Dinas PUPR Gianyar telah melakukan inventarisasi jembatan jebol di Singakerta.

    Hasil sementara Konstruksi Jembatan dinilai kurang layak karena kondisi dasar jalan ujung jembatan tidak merata. Diperparah lagi, banyak mobil dengan bobot melebihi 8 ton sering melintas.

    Kabid Bina Marga, Made Astawiguna, Senin (25/9) mengungkapkan, PUPR sudah bekerja selama tiga hari dan mencari penyebab jebolnya jembatan tersebut.

    “Yang kami temukan sementara, lebar antar ujung berbeda, dan kondisi lantai dalam terowongan tidak rata,” jelas Astawiguna.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Kondisi ini menyebabkan ketika hujan lebat dengan volume air yang besar ditambah adanya sampah yang tersumbat dalam terowongan, menyebabkan pengikisan di dinding terowongan.

    Hasil inventarisasi lain, diduga ruas jalan kabupaten tersebut sering dilalui kendaraan dengan jumlah berat bruto (JBB) lebih dari 8 ton.

    “Jalan tersebut hanya bisa dilewati dengan kendaraan dengan berat maksimal 8 ton, lebih berat dari itu menyebabkan kerusakan lebih cepat termasuk pada jembatan,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Seminggu Operasi Patuh Agung 2024, 90 Pelanggaran Terekam di Tabanan

    Mengingat jalur tersebut adalah jalur pariwisata dan wilayah sekitarnya sedang ada pembangunan, sehingga mengangkut material yang berat.

    Dari hasil inventarisasi pada jembatan, PUPR Gianyar nantinya akan memutuskan apakah jembatan tersebut cukup ditambal saja atau perbaikan ringan, perbaikan sedang atau proyek jembatan baru.

    “Ini masih bekerja pembongkaran pada beberapa titik, kalau kekuatan masih layak, kami akan lakukan perbaikan ringan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Berpulang Jelang Pelantikan DPRD Gianyar

    Kapan selesai inventarisasi? Astawiguna belum bisa menjawab, mengingat di lapangan sedang dilakukan pembongkaran.

    “Kami usahakan secepatnya, kalau hasil inventarisasi itu kerusakan ringan, secepatnya kami perbaiki,”pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button