GianyarPolitik

Pilkada 2024, KPU Tawarkan Posisi PPK

    GANYAR, Kilasbali.com – Mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, berbagai posisi mulai bisa ditempati. Salah satunya, Petugas Pemilih Kecamatan (PPK).

    Pendaftaran dibuka hingga 29 April 2024. Pendaftaran biasa dilakukan secara mandiri melalui aplikasi SIAKBA dan form pendaftaran bisa diunduh dalam aplikasi Https://bit.ly/form_PendaftaranPPK.

    Ketua KPU Gianyar, I Wayan Mura, Welasa (23/4)  mengatakan, menyongsong Pilkada Bali dan Gianyar, pihaknya sudah bersosialisasi dan pengumuman pembentukan badan ad hoc (PPK), telah dilakukan sejak 17 April lalu.

    Sementara saat ini, masyarakat Gianyar yang telah memiliki hak pilih, sudah bisa mendaftar. “Sosialisasi sudah kita lakukan sejak tanggal 17 lalu, dan saat ini calon pelamar sudah bisa melamar melalui platform yang kita sediakan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Era Gubernur Koster, Bali Raih Predikat Terbaik Dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

    Dalam hal ini, pihaknya menyediakan kuota 35, masing-masing ditugaskan lima orang di setiap kecamatan. Terkait gaji, Jro Mura mengatakan masih sama dengan Pemilu 2024 sebelumnya.

    Bedanya, saat ini untuk gaji dianggarkan oleh KPU Provinsi Bali. “Anggaran gajinya saat ini provinsi, nominalnya masih sama seperti sebelumnya,” ujar pria yang berstatus sebagai Jro Mangku tersebut.

    Terkait usia pelamar, Jro Mura mengatakan, semua masyarakat yang telah terdaftar sebagai pemilih atau 17 tahun ke atas, bisa mendaftar, dengan ijazah terakhir SMA.

    Baca Juga:  Mulyadi Ikuti Upacara Mejaya-jaya di Pura Siwa Kawitan Pasek Prateka

    Namun jika calon pendaftar tidak memenuhi kuota yang tersedia, maka pihaknya akan mengutamakan masyarakat berusia 55 tahun, dengan pertimbangan pengalaman dan ketokohannya.

    “Jika kuota tak terpenuhi, maka kita utamakan usia 55 tahun. Kita pertimbangkan pengalaman dan ketokohannya,” ujarnya.

    Mengingat tugas badan ad hoc ini cukup berat. Maka, pihaknya akan mempertimbangkan perekrutan ini dari segi kesehatan. “Karena jam kerja yang lumayan, maka kita juga utamakan yang memiliki kesehatan prima, karena kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi