GianyarNews UpdatePeristiwa

Satu Korban Terseret Arus Pantai Saba Belum Ditemukan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Terseret arus, Minggu (5/5) petang, Kadek Aditya Putra (15) belum juga ditemukan. Harapan pihak keluarga yang ikut menunggu pun semakin pesimis. Terlebih korban lainnya, Made Marik (16) ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

    Dalam penantiannya, Senin (6/5) orang tua dari Aditya yakni I Nengah Sekep bersama istrinya, terlihat tampak lemas dengan pandangan kosong ke Pantai Saba. Blahbatuh.

    Sementara puluhan personel tim gabungan terus melakukan upaya pencarian. Demikian pula puluhan sang keluarga korban dari Banjar/Desa Bonyoh, Kintamani, Bangli juga menanti di areal pantai.

    Dengan nada terbata-bata, Nengah Sekep mengungkapkan jika anaknya Aditya yang masih duduk di bangku kelas III SMPN 3 Kintamani Bayung Gede itu, sudah biasa ke Pantai Saba untuk main layangan.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Korban datang ke Pantai Saba bersama delapan orang termasuk dua korban lainnya. Mereka sama-sama berasal dari Banjar Bonyoh.

    “Anak-anak memang sering ke Pantai Saba main layangan, karena di Kintamani tidak ada lapangan luas, di sana banyak pohon-pohonnya besar, sehingga tidak leluasa main layangan di sana,” ujarnya.

    Sebelumnya,  dua remaja dilaporkan terseret arus pada Minggu (5/5) sore. Balawista Pos 3 Pantai Saba yang mengetahui hal tersebut, langsung melakukan penyisiran.

    Baca Juga:  PPDB 2024 di Gianyar Nihil Siswa Tercecer, Dewan Apresiasi Pj Bupati

    Hanya saja, pencarian terkendala jarak pandang. Terungkap ada orang terseret arus 3 orang dan selamat 1 orang, 2 orang hilang ditelan ombak.

    Satu korban selamat Nyoman Hendra Pranata kepada Balawista menceritakan kronologis kejadian.

    Sebelum mandi ke Pantai Saba, Nyoman Hendra bersama dua temannya Made Marik, 16, dan Aditya, 15, awalnya bersama rombongan main layangan di pantai. Setelah itu, mereka bermain sepak bola dan terakhir mandi.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Dibia Presasta menambahkan hingga Minggu malam tim masih berupaya melakukan penyisiran.

    Hingga akhirnya saalh seorang korban yakni Made Marik ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Disebutkan, kondisi ombak diketahui sedang tinggi, sehingga tim sulit menemukan sosok korban.

    Baca Juga:  Sopir Diduga Mengantuk, Truk Tabrak Mobil-Palinggih

    “Sebelumnya kami sudah berulang kali menghimbau pengunjung agar tidak mandi di pantai karena kondisi ombak sangat besar. Sebelumnya sempat sepasang wisatawan yang asik mandi pada gulungan ombak agar menepi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan yakni orang terseret arus,” terangnya. (ina/kb)

     

    Back to top button