GianyarSeni Budaya

Sulap Limbah Kopi Jadi Seni Instalasi

GIANYAR, Kilasbali.com – Sulap limbah kopi jadi seni instalasi. Hal itu dilakukan Anomali Coffee Ubud. Derajat kopi diangkat lagi menjadi karya seni instalasi.

Dalam workshop yang melibatkan puluhan peserta ini, seniman instalasi asal Inggris, Rachel Ella Taylor pun dihadirkan untuk mengkoordinir penggarapan instalasi limbah kopi, Minggu (25/6).

Dengan langkah sederhana, peralatan yang disiapkan sangat mudah didapat. Mulai dari limbah kulit kopi, ampas kopi yang didapati di anomali coffee hingga aluminium foil bekas kemasan kopi.

Nah dengan peralatan cetak yang dibawa sang artis, alumunium foil di gambar dengan cetakan sablon bertintakan fermentasi ampas kopi.

Kekuatan rekatnya pun sangat permanen. Dengan bermotif daun, seluruh peserta dilibatkan untuk membuat bagian-bagiannya. Dalam hitungan kurang dari satu jam, sebuah instalasi indah sudah terbangun mirip dengan vas bunga recycle.

“Dalam workshop ini, kita memang ingin meningkatkan kualitas dan fungsi daur ulang. Dengan meng-up recycling tentung menambah estetik serta nilai ekonomisnya. Karya ini akan kami jadikan tambahan koleksi karya daur ulang di autlet kami,” ungkap Melati Fiarty Assifina, Manager marketing Anomali Coffee di sela kegiatan.

Baca Juga:  Relawan Kemanusiaan ‘Ngrombo’ Kemiskinan Ekstrem

Assifina menyebutkan, kegiatan ini adalah wujud Komitmen Anomali Coffee terhadap program eksplorasi solusi inovatif untuk mendaur ulang limbah kopi dan ampas seperti kulit kopi. Kali ini bergabung dengan Bell Society dan British Council dalam kolaborasi seni dari ampas kopi.

“Bertujuan sebagai revolusi daur ulang dan ekspresi artistik dengan mengubah limbah kopi menjadi instalasi seni yang menawan,” terangnya.

Langkah ini juga bagian dari kampanye Coffee Culture, sebuah inisiatif yang fokus pada pentingnya kopi secara global. Dengan mengintegrasikan praktik berkelanjutan dan inovasi artistik. “Kampanye ini bertujuan untuk memberikan manfaat baik pada budaya dan kopi dan potensinya untuk perubahan positif,” tambahnya.

Baca Juga:  Musim Kemarau Rawan Bencana Kebakaran

Kolaborasi yang luar biasa ini, juga diharapkan menginspirasi individu untuk memikirkan kembali limbah, menerapkan praktik berkelanjutan, dan menghargai signifikansi budaya dari kopi.

“Dengan mengambil langkah-langkah kecil secara konsisten, kita dapat memberikan dampak yang berarti bagi lingkungan kita dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Dengan setiap tegukan Kopi Anomali, pelanggan berkontribusi pada upaya kolektif ini,” pungkasnya. (ina/kb)

Berita Terkait

Back to top button