DenpasarNews Update

Pemprov Bali Memiliki Nilai Investasi Rp 5 Triliun di Pusat Kebudayaan Bali

    DENPASAR, Kilasbali.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengapresiasi inovasi dan kerja Gubernur Bali, Wayan Koster.

     

    Menurutnya, Wayan Koster mampu memanajemen dengan baik bantuan Pinjaman Tanpa Bunga dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sebesar Rp 1,5 triliun dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI) Kementerian Keuangan untuk pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, di Kabupaten Klungkung dengan hasil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memiliki nilai investasi mencapai Rp 5 triliun.

     

    Apresiasi tersebut disampaikan Menteri Suharso Monoarfa saat peluncuran Bali-Kerthi Development Fund (BDF) dan Project Management Office (PMO) Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Sabtu (19/8).

     

    Baca Juga:  Terobosan Sistem Tol Non Tunai Nirsentuh Pertama di Indonesia

    Suharso Monoarfa menyampaikan Wayan Koster adalah satu – satunya gubernur yang memiliki inovasi kerja jangka panjang untuk kemajuan pembangunan di Bali.

     

    “Pinjaman PEN senilai Rp1,5 triliun, kemudian dana yang dipinjamnya ternyata mampu menghasilkan nilai investasi sebesar Rp 5 triliun, setelah dimatangkannya Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, di Kabupaten Klungkung,” katanya.

     

    Lanjutnya, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali juga akan menciptakan lapangan kerja, sehingga sudah meletakan dasar pembangunan Bali masa depan untuk seterusnya. “Karena itu untuk 5 tahun mendatang Pak Wayan Koster saya doakan kembali menjadi Gubernur Bali,” pungkasnya.

     

    Baca Juga:  KPU Tabanan Tunggu Juknis Pemilih di Teritorial Unik

    Sementara itu, Wayan Koster menyampaikan terima kasih kepada Menteri Suharso Monoarfa yang memiliki komitmen sangat kuat, nyata, dan luar biasa mendukung pembangunan Bali.

     

    Salah satunya dengan memfasilitasi pinjaman tanpa bunga dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, di Klungkung, yaitu meliputi pembebasan lahan dan pematangan lahan seluas 326 Hektare serta pembangunan jalan dan sarana prasarana penunjang.

     

    Baca Juga:  Buku Weda Sebagai Tuntunan Hidup

    “Setelah dimatangkan, dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik, nilai total Kawasan Pusat Kebudayaan Bali menjadi Rp 5 triliun, naik 324% atau naik lebih dari 3 kali lipat,” ungkap Koster.

     

    Dikatakan, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali menjadi daya tarik wisata baru dan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pengelolaan, lanjut dia  ditugaskan kepada PT. Perseroda Pemprov Bali bekerja sama dengan pihak ketiga dalam bentuk Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), untuk membangun zona inti dengan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun dan zona komersial dengan investasi lebih dari Rp 10 triliun. (jus/kb)

    Back to top button