KlungkungSosialTokoh

‘Tresna lan Punia’ untuk Lansia

    KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Paiketan Krama Istri Provinsi Bali melaksanakan kunjungan dan bertatap muka dengan 100 warga dari Desa Kutampi. Tatap muka yang diisi dengan penyerahan bantuan yang dikemas dalam “Tresna lan Punia” berupa beras 20 Kg, 1 krat telur dan 2 liter minyak goreng untuk masing-masing orang dan diberikan kepada mereka yang berasal dari lanjut usia (lansia), balita, ibu hamil, pecalang dan para yowana.

    Rangkaian “Tresna lan Punia” ini sebagai bentuk perhatian Manggala Utama Paiketan Krama Istri Provinsi Bali yang menggandeng Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Dinas Pemajuan Masyarakat Adat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

    Sinergi yang dilakukan ini dengan tujuan bersama untuk membangun masyarakat dengan menyeimbangkan keluhuran semesta melalui pemeliharaan tumbuh-tumbuhan sebagai penjaga kestabilan air dibawah tanah melalui akar pohon. Selain itu, pohon yang diserahkan selain buah mangga, alpukat dan manggis juga diserahkan 1000 pohon cabai yang nantinya akan dibagikan kepada masing-masing warga setempat.

    Pohon cabai ini akan ditanam di halaman rumah masing-masing warga, kemudian ditata dan dirawat sehingga mampu memberikan dampak positif bagi pemiliknya, terutama saat harga bahan kebutuhan sehari-hari (termasuk cabai) mulai melonjak.

    Baca Juga:  JNE Berbagi Berkah di Bulan Ramadan 1445 H

    Ketua Paiketan Krama Istri Provinsi Bali, Putri Koster kepada warga Nusa Penida, terutama kepada para generasi muda dan generasi yang baru saja memulai kehidupan pernikahan, agar mereka tidak pernah melupakan keberadaan orangtuanya.

    “Sebagai makhluk sosial dan berbudaya adat ketimuran kita jangan pernah lupa dengan asal kita, terutama orang tua yang sudah berjuang mendidik dan membesarkan kita semua. Dari merekalah kita tahu bagaimana perjuangan hidup itu harus dilalui, yang pada intinya tidak mudah. Selain orangtua yang melahirkan kita, jangan pernah lupa juga terhadap guru wisesa (pemerintahan), guru pengajian dan guru swadyaya. Empat guru tersebutlah yang sudah membesarkan dan memberikan kita bekal berupa ilmu pengetahuan dan penghidupan,” tegas Putri Koster.

    Lebih lanjut, Putri Koster meminta kepada generasi muda untuk lebih bijak bergaul dan memilih teman agar kita tidak terpecah belah dan terporak poranda persatuan dan perdamaian hidup yang berlandaskan solidaritas antar sesama ditengah perbedaan.

    Baca Juga:  Atasi Stunting 'Berkunjung dan Berbagi', Rai Wahyuni Sanjaya Berkolaborasi dengan Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Bali

    Di kesempatan yang sama, Putri Koster menyampaikan agar semua orang turut serta berperan menyayangi dan memperhatikan kesehatan dirinya sendiri sebelum merawat kesehatan anggota keluarganya yang lain.

    “Sekalipun Covid-19 sudah mulai mereda, namun lebih baik kita tetap menjaga kesehatan dengan sadar akan kebersihan lingkungan. Termasuk sadar akan penggunaan masker, kapan dan bagaimana seharusnya masker itu digunakan (terutama saat sedang mengalami gangguan tenggorokan/ batuk dan juga gangguan hidung/ pilek, red),” ujarnya.

    Setelah melaksanakan kunjungan kerja, termasuk kegiatan “Tresna lan Punia”, Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi”, meninjau pelaksanaan IVA test dan meninjau pelaksanaan operasi katarak, kegiatan Putri Koster dan rombongan diakhiri dengan menghadiri pameran UMKM di areal hotel Arsa Santi. (m/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi