GianyarNews Update

Dewan Sesalkan Armada Damkar Tak Terawat

    GIANYAR, Kilasbali.com – Banyaknya keluhan serta hujatan di media sosial terhadap pelayanan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar, akhirnya disikapi DPRD Gianyar.

    Pos Induk Damkar di Desa Sidan pun langsung disambangi Komisi 1 DPRD Gianyar. Mendapati pemandangan yang memprihatinkan, anggota dewan ini pun sempat mencak-mencak.

    Di Pos Induk Damkar ini, sejumlah armada diparkirkan di tanah lapang tanpa atap. Sebagian diantaranya dipastikan sudah tidak bisa dioperasikan lagi karena faktor usia kendaraan atau rusak berat.

    Petugas Damkar pun mendampingi dan menjelaskan kondisi sebenarnya. Sejak digusur dari sisi timur Stadion Dipta, di lokasi itu memang tidak teraedia garase yang layak. Permah ada rencana membangun garase dengan memanfaatkan konstruksi besi bekas pasar senggol, namun akhirnya dibatalkan.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Atas kondisi ini, salah satu anggota komisi I DPRD Gianyar, I Made Wardana akhir menyadari jika apa yang dikeluhkan nitizen di media sosial ada benarnya. Bahkan saat penangan   kebakaran terakhir, masyarakat banyak melihat, armada Damkar datang, namun selang tidak mengeluarkan air.

    “Nah ini yang ramai di medsos, kita sangat prihatin. Kebakaran di pusat kota dan dekat Damkar justru pelayanan tidak memuaskan,” jelas Wardana.

    Di lokasi Pos Damkar justru terdapat beberapa armada Damkar yang mangkrak dalam kondisi rudak. “Ada armada yang bannya kempes, ada mesih yang rusak. Ini bagaimana manajemen Damkar soal perawatan,” jelasnya.

    Baca Juga:  Hari Berkabung Nasional Wafatnya Wapres ke-9, Masyarakat Bali Diimbau Kibarkan Bendera Setengah Tiang

    Atas temua ini, tegas Wardana pihaknya akan segera hearing dengan memanggil Dinas Pol PP dan Damkar terkait manajemen pengelolaan Damkar. “Yang saya ingin ketahui, bagaimana manajemen Damkar terkait anggaran pemeliharaan, bagaimana perawatan armada itu,” tegasnya.

    Yang miris menurut Wardana, personel Damkar Gianyar tidak ada pengadaan pakaian Damkar sejak 4 tahun. Hal ini dinilai sangat perlu dipertanyakan. Terlebih pakaian ini adalah hak mereka dalam bertugas yang penuh risiko.

    Diharapkan, saat rapat kerja nanti kami akan menanyakan semua, dan harapan kami Damkar Gianyar berbenah. Dikatakan lagi, bila armada tidak laik pakai dipaksakan untuk bekerja, apalagi memadamkan api, justru nanti menambah risiko.

    Baca Juga:  17 Tahun IPeKB, Bertumbuh untuk Melakukan Pengabdian

    “Saya kira personel Damkar selalu siaga, namun jika bertugas dengan armada yang seadanya tidak hanya pengaruhi pelayanan. Namun juga resiko keselamatan petuga juga,” sesalnya. (ina/kb)

    Back to top button