GianyarNews Update

Adinkes Bali Dorong Anggaran ATM

    GIANYAR, Kilasbali.com – Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) wilayah Bali mendorong stakeholder dari tingkat kabupaten hingga desa mengalokasikan anggaran dalam mencegah serta pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) menuju zero ATM di tahun 2030.

    Hal ini disampaikan dalam acara penguatan forum kemitraan pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di ruang sidang satu kantor Bupati Gianyar, Kamis (23/2).

    Kepala Asosiasi Dinas Kesehatan wilayah Bali I Nyoman Gunarta yang di wakili oleh bawahannya mengatakan, dalam menuju zero ATM diperlukan pendanaan yang bersifat gotong royong baik dari pemerintah dan swasta.

    “Selama ini pengendalian dan pencegahan ATM didanai dari luar negeri. Yang diinginkan saat ini memanfaatkan dana dalam negeri, sehingga pencegahan bisa dilakukan berjenjang sama halnya dengan konvergensi stunting,” ujarnya.

    Baca Juga:  Polisi Boleh Ngonten di Medsos Asal Sederhana!!!

    Sementara itu, dalam paparan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, oleh Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, I Putu Awan Saputra, menjelaskan situasi ATM Gianyar. “Gianyar punya 13 puskesmas, 2 RS Pemerintah, dan 5 RS Swasta, bisa melayani ATM,”ujarnya.

    Sampai saat ini, lanjut dia, estimasi orang mengidap HIV di Gianyar sebanyak 3000an kasus. Sementara yang menyadari dirinya HIV/AIDS 2800an orang. Sementara Turbokulosis di Indonesia terbesar setelah India. “Baiknya kasus malaria di kabupaten Gianyar sudah zero kasus semenjak 2014,” jelasnya.

    Perwakilan Bappeda Provinsi Bali menekan adanya kinerja yang berjenjang dalam pencegahan dan pengendalian ATM ini. Agar tidak adanya tumpang tindih. Banyak program yang berakhir hanya pada SPJ.

    Baca Juga:  Kontraktor Lift Maut Ayu Terraresort Divonis 1,6 Tahun Penjara

    Bahkan hasil pemeriksaan banyak juga SPJ tidak nyambung. Namun diharapkan seperti penanganan stunting dengan kinerja yang berjenjang. Sehingga saat ini stunting di Bali menjadi terendah di Indonesia.  (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi