GianyarNews Update

Panas Menyengat! Dehidrasi? Warga Gianyar Diminta Berbekal Air Minum

    GIANYAR, Kilasbali.com – Panas menyengat kini dirasakan oleh warga Gianyar. Jangan abai karena menganggu kesehatan pun kini membayangi. Kondisi yang paling umum terjadi adalah dehidrasi atau kekurangan air, sehingga Dinas Kesehatan Gianyar berharap kepada warga agar selalu sedia air minum saat beraktivitas di luar rumah.

     

    Kadiskes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu (4/10) menyebutkan penyakit menular yang umumnya terjadi pada masyarakat saat kemarau panjang adalah diare, influenza, batuk/pilek, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan lainnya.

     

    Dikatakan Ariyuni, Diare terjadi akibat masalah pada pencernaan, dimana saat cuaca panas yang ekstrem dapat menyebabkan bakteri berkembang biak lebih cepat pada makanan dan minuman yang tidak disimpan dengan baik.

     

    Baca Juga:  Roadshow, Wisnu Temui Sulinggih dan Aktif di Medsos

    “Dibutuhkan pengelolaan makanan yang sehat agar tidak terjadi perkembangan kuman pada makanan. Terjadinya influenza maupun batuk/pilek dan juga ISPA diakibatkan oleh meningkatnya debu, asap maupun polutan udara lainnya akibat cuaca ekstrem ini,” jelasnya.

     

    Polutan di udara dapat membawa kuman-kuman beterbangan masuk pada system pernafasan, yang secara akumulatif dapat menyebabkan orang menjadi sakit. “Masyarakat diharapkan tetap waspada dengan menggunakan masker saat berkendaraan, maupun saat aktifitas keluar rumah, terutama berbekal air minum untuk mengurangi dehidrasi,” imbaunya.

    Baca Juga:  Gathering Bali Fashion Trend 2024 Pamerkan Karya 12 Desainer

     

    Dinas Kesehatan Gianyar melalui pelayanan Kesehatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit melakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Posyandu, pembinaan ke sekolah-sekolah, pembinaan gizi keluarga, serta surveilans penyakit.

     

    “Jika terjadi lonjakan penyakit pada masyarakat, Dinas Kesehatan langsung terjun melakukan antisipasi sesuai SOP,” jelasnya lagi.

     

    Ditambahkan lagi, bagi keluarga yang memiliki Balita, agar selalu mengawasi konsumsi dan tidak berada di lingkungan berdebu.

    Baca Juga:  Tabanan Jadi Tuan Rumah KTNA Nasional 2024, 3.000 Peserta Diperkirakan Hadir

     

    “Upaya deteksi dengan pemeriksaan oleh petugas Kesehatan pada balita seperti apakah ada nafas cepat, adanya tarikan dinding dada kedalam, adanya suara saat balita bernafas untuk antisipasi infeksi saluran pernafasan (ISPA),” bebernya.

     

    Untuk saat ini, di Gia belum ditemukan adanya lonjakan penyakit pada balita, lansia rentan akibat cuaca kemarau panjang. Diingatkan lagi agar mengurangi aktivitas di luar rumah, kalau tidak urgent.

     

    “Tetap jaga kesehatan, dengan konsumsi sehat, olah raga rutin, istirahat yang cukup dan menjaga higiene lingkungan,” imbaunya. (ina/kb)

    Back to top button