GianyarNews Update

Hujan Perdana di Gianyar Langsung Longsor dan Pohon Tumbang

    GIANYAR, Kilasbali.com – Setelah kemarau panjang membuat gerah, hujan pun akhir turuan sejak Sabtu malam hingga Minggu (5/11) dinihari di Gianyar.

    Bencana tanah longsor dan pohon tumbang pun langsung terjadi di wilayah Kecamatan Tegallalang.

    Dari laporan bencana dan penanganan yang dilakukan petugas BPBD Gianyar, tebing longsor terjadi di jalan yaang menghubungkan Desa Tegallalang dengan Desa Keliki di Banjar Pejengaji, Tegallalang.

    Material longsor menutupi badan jalan hingga 30 meter, sehingga petugas tidak bisa melakukan penanganan dalam hitungan satu hari. Dalam bencana ini tidak menimbulkan korban namun sempat terjadi pengalihan arus lalu lintas.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Menyusul itu, pohon beringin tua di Banjar Tagtag, Desa Taro, Tegagalang dilaporkan tumbang. Tidak hanya itu, kabel listrik yang ikut tertimpa menyeret tiang listrik hingga tumbang pula.

    Syukurnya pula dalam musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa. Bangkai pohon yang melintangi badan jalan juga sudah dievakuasi petugas hingga Miinggu sore.

    “Saat musim kering pohon beringinnya mati dna lapuk, sehingga saat hujan dengan mudah tumbang,” ungkap Kabid Kedaruratan BPBD Gianyar, Gusi Ngurah Dibya Presasta.

    Baca Juga:  Berpulang Jelang Pelantikan DPRD Gianyar

    Disebutkan, seusai kemarau panjang ini, cuaca ekstrem seperti hujan deras, cenderung menimbulkan bencana. Seperti banjir luapan, pohon tumbang, dan tanah longsor.

    “Untuk keselamatan kita bersama, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Gianyar agar selalu waspada dan berhati-hati,” wantinya.

    Jika tak ada keperluan yang penting saat terjadi hujan deras, alangkah baiknya tidak melakukan perjalanan.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Sementara untuk menghindari penyumbatan air pada saluran pembuangan, dia berharap masyarakat selalu rutin untuk melakukan pemantauan dan membersihkan kotoran yang ada.

    Masyarakat juga diharapkan memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (ina/kb)

    Back to top button