Gianyar

WOW! Burung Merak Huni Taman Kantor Bupati Gianyar

    GIANYAR, Kilasbali.com – Tahap demi tahap, suasana taman di areal kantor Bupati Gianyar, terus dipermak. Taman asri yang dihiasi sejumlah tanaman bonsai kelas bintang pun dinilai belum maksimal. Untuk menambah kesan lebih hidup dan natural, kini dua ekor burung merak dilepas untuk jadi penghuni Taman.

    Disela pelepasan Burung Merak, Selasa (14/7/2020), Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, dua burung tersebut tidak didapatkannya di alam liar, melainkan dibelinya pada masyarakat.

    Baca Juga:  Roadshow, Wisnu Temui Sulinggih dan Aktif di Medsos

    Meskipun burung yang berstatus dilindungi tersebut dipelihara di kantor pemerintah. Namun Mahayastra mengatakan, pembeliannya tidak menggunakan dana pemerintah.

    “Saya membelinya dengan uang pribadi di masyarakat yang memelihara sebelumnya. Untuk harganya, tak etis saya sebut,” ujar Mahayastra lalu tersenyum.

    Disebutkan, dengan adanya burung merak ini tidak hanya sekadar peliharaan. Namun pihaknya berharap, dengan adanya burung ini dapat memberikan vibrasi positif pada lingkungan kantornya.

    Baca Juga:  PPDB 2024 di Gianyar Nihil Siswa Tercecer, Dewan Apresiasi Pj Bupati

    “Bulu burung merak kan selalu ada di kepala Krisna. Sebagai sebuah lambang kebaikan dan kebijaksanaan. Kantor juga supaya kelihatan hidup dan menarik untuk didatangi pegawai di samping hobi baru,” ujarnya.

    Mahayastra mengatakan, selama ia menjadi pemimpin Gianyar, pihaknya tidak hanya akan bekerja untuk menaikkan pendapatan dan mensejahterakan masyarakat Gianyar.

    Tapi lebih dari itu, ia juga akan mempercantik setiap jengkal wilayah Gianyar. Namun penataan ini dimulainya dari kawasan Gianyar Kota, yang menjadi pusat pemerintahan Gianyar.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    “Saya akan mempercantik Gianyar ini dimulai dari kota. Sebab ibu kota kita hampir bertahun-tahun tidak pernah mendapatkan penataan. Mulai dari penataan pasar hingga kebun kebun di setiap trotoar. Sebab menurut saya, percuma pendapatan kita besar, tapi lingkungan kita tidak tertata,” tandasnya. (ina/kb)

    Back to top button