Gianyar

Awas Rabies, Jangan Pungut Anjing Sembarangan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Meski kasus rabies di Gianyar mulai menurun, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar tetap serius melakukan langkah antisipasi dan pemantauan untuk mencegah terjadi kasus gigitan anjing gila ini.

    Sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak terkena rabies karena gigitan anjing, Distanak Gianyar meminta masyarakat tidak memungut anjing liar. Selama ini beberapa kasus yang terjadi diakibatkan gigitan anjing yang dipungut di jalanan atau tempat umum lainnya.

    Kepala UPTD Keswan III Kabupaten Gianyar, Nyoman Arya Dharma mengatakan, pihak terus mewanti agar warga tidak memelihara anjing dengan sembarangan. Dikatakannya, anjing yang dipungut sembarangan, misalnya dari TPA, di jalanan atau dapat meminta dari seseorang, harus diwaspadai.

    “Harus waspada, jangan pungut anjing sembarangan. Kalau dapat minta anjing, pastikan anjing tersebut sudah divaksin,” ujarnya, Rabu (15/7/2020).

    Baca Juga:  Ratusan Taekwondoin Bali Ikuti Diklat Penguji dan Kepelatihan hingga UKT

    Menurutnya, kasus rabies yang sebelumnya terjadi akibat warga memungut anjing sembarangan, seperti anjing dari TPA. Mengingat anjing liar dari TPA atau dari pasar umum, memiliki potensi penyakit rabies.

    Namun pihaknya bersyukur, di tahun 2020 ini, kesadaran warga dalam memvaksin anjing peliharaannya meningkat. Dengan meningkatnya kesadaran warga ini, kasus rabies di Kabupaten menunjukkan tren penurunan kasus.

    Dikatakannya, sebelumnya kasus rabies sempat merebak di tiga kecamatan, yaitu Blahbatuh, Sukawati dan Gianyar. “Setiap ada kasus kami langsung turun ke lapangan, lakukan pemantauan kasus, sehingga bisa tahu dari mana sumber rabies tersebut,” jelas Arya Dharma.

    Baca Juga:  Hingga Menjelang Akhir Juli 2024, Kasus Positif Rabies pada Hewan Sudah 14 Kali

    Sementara Data kasus rabies yang ada di Kabupaten Gianyar, per tahun 2019, terjadi kasus positif di Gianyar sebanyak 21 kasus. Tahun ini sampai Juni, sudah ada 4 kasus positif rabies.

    “Di Tahun 2020 ini kita (Gianyar) nihil kasus, kita berharap tidak aksus lagi, asalkan masyarakat sadar memvaksin anjing peliharaannya,” harapnya.

    Dari data sebelumnya, di Tahun 2018 ini, populasi anjing di Gianyar sekitar 55.000-an, dan tahun 2019 sudah mencapai sekitar 75.000 ekor. Dikatakannya, meningkatnya populasi ini anjing dengan mudah beranak pinak, dan anakannya bisa mencapai 4-6 ekor.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    “Yang betina biasanya dibuang, tanpa adanya perlakuan vaksin, ini yang mengkhawatirkan kita,” jelasnya.

    Di Tahun 2019 sampai akhir Juni lalu, sekitar 500-an anjing yang sudah dieliminasi. Eliminasi ini atas permintaan warga dan beberapa adalah anjing liar yang tanpa tuan. “Sedangkan dari 75.000 ekor anjing ini sekitar 94% sudah diberikan vaksinasi rabies secara berkala,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button