Gianyar

Sukses Kembangkan Padi Organik, BPD Sambangi Desa Sidan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Konsistensi petani di Desa Sidan, Gianyar dalam mengembangkan produksi padi organik membuat Badan Perwakilan Desa (BPD) se-Kabupaten Gianyar kepincut. Meniru jejak sukses Petani Sidan ini, sedikitnya 54 perwakilan BPD di Gianyar melakukan studi komparatif mulai dari memotivasi petani dan konsistensinya mengembangkan padi organik yang kini telah meningkatkan nilai ekonomis.

    Ditemui, Minggu (16/5/2021) Perbekel Sidan, Wayan Sukra Suyasa membenarkan kedatangan 54 BPD se-Gianyar. Tujuannya, untuk melakukan studi komparatif terkait pengembangan dari musim tanam sampai pasca panen.

    Baca Juga:  DPC PDIP Tabanan Usulkan Pemecatan Mulyadi

    “Para Perwakilan BPD lebih fokus pada proses awalnya, yakni pendekatan kepada subak, aplikasi di lapangan, keuntungan yang didapat petani dan pasca panen,” ungkapnya.

    Dikatakannya, untuk pendekatan sebelumnya Desa Sidan melakukan denplot percontohan seluas 2 hektar. Saat panen, pihaknya mengundang semua klian subak untuk mengetahui langsung hasil dari padi organik ini. Namun demikian, sebagai rangsangan, pihak desa memberikan subsidi bantuan bibit dan pupuk.

    Baca Juga:  Satpol PP Bali Gencar Sosialisasikan Perda 9/2000

    “Ini yang menjadi bagian pentingnya, yakni BUMDes yang dercaya sebagi pemasarannya. Sehingga petani tidak perlu khawatir karean sudah dijamin oleh BUMDes,” terangnya.

    Pada kesempatan itu, sebutnya, didampingi oleh Petugas dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gianyar, perwakilan BPD yang hadir semuanya antusias untuk uji coba penanaman padi organik.

    Apalagi, pada kesempatn itu, pihaknya memaparkan bahwa di desanya kini sudah 35 hektar lahan pertanian sudah menanam padi organic dan musim tanam berikutnya, dipastikan keseluruhan petani menanam organik.

    Baca Juga:  Pembangunan LRT di Bali Masuk Tahap penunjukan Mitra Strategis dan Pemimpin Konsorsium Investor

    Petani pun kini tidak sangsi lagi dan ini yang paling penting. Kami pun menjamin dari ketersediaan bibit sampai pasca panen sudah ada ditangani BUMDes.

    Hanya saja, diakuinya yang masih menjadi persoalan, di mana beberapa subak masih ada jalan usaha tani yang belum ditangani untuk perbaikan.

    “Keterbatasan insfrstruktur ini akan kami sikapi secera bertahap. Rencananya, akan kami funsikan juga untuk tracking pariwisata,” harapnya. (ima/kb)

    Back to top button