Gianyar

Penyelamatan Ayam Ras Bali Berhasil

    GIANYAR, Kilasbali.com – Penyelamatan ayam ras (buras) Bali keberadaannya juga langka melalui program pemurnian oleh Pemkab Gianyar, langsung menuai hasil. Seratusan telur pun sukses ditetaskan dari 45 indukan ayam. Meski demikian program ini terus berlanjut tahapan seleksi untuk menorehkan pemurnian yang diharapkan.

    Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Anak Agung Parwata menjelaskan, program tersebut dimulai sejak Desember 2022 lalu. “Ya, kini ada yang sudah menetas, ada yang sedang bertelur. Kami sangat senang,” jelas Agung Parwata.

    Sedangkan anakan ayam tersebut nanti akan diseleksi lagi untuk mendapatkan ayam yang benar-benar murni Bali. “Prosesnya masih panjang, anakan itu diseleksi lagi agar mendapat yang murni Bali, nanti anakan itu dikawinkan lagi sesama indukan murni Bali,” bebernya.

    Dikatakan lagi, program pemurnian ayam Bali ini adalah gagasan Bupati Gianyar, dimana ayam Bali yang murni sangat jarang ditemui apalagi untuk kebutuhan upacara Agama Hindu.

    Baca Juga:  Dibayangi Kematian Mendadak! Peternak Bebek di Gianyar Was-was

    Dijelaskan AA Parwata kebutuhan akan ayam Bali seperti jenis biying, ijo, brumbun, wangkas, ireng atau jenis lain seperti biying brahma sangat sulit di dapat untuk kebutuhan upacara Dewa Yadnya atau Bhuta Yadnya.

    Ayam yang ada saat ini sudah tidak murni atau campuran dengan pejantan luar, seperti kancingan, Filipin atau pejantan lain yang bukan asli Bali. “Sekalipun misalnya ada ayam biying, namun sudah tidak asli lagi, sudah tercampur dengan jenis lain, apalagi mencari biying brahma, susahnya minta ampun,” bebernya.

    Lahan yang digunakan di BPP Dinas Pertanian Provinsi Bali, Banjar Tarukan, Desa Pejeng. “Luas lahan 1 hektar, sangat memadai untuk pengembangan program ini,” jelas AA Parwata.

    Baca Juga:  Inflasi Tabanan Naik Jadi 3,78 Persen, Bupati Sanjaya Instruksikan Operasi Pasar Reguler

    Untuk tahal pertama, dikembangkan 50 ekor betina ayam asli Bali dan 16 pejantan asli Bali. Dari 60 ekor yang berumur 6 bulan ini akan terus diternakkan sampai mencapai ratusan.

    Sedangkan kandang yang disiapkan sebanyak 2 blok dengan ukuran 4 x 8. Dalam satu blok nantinya akan ada 4 kandang kecil menampung indukan.

    “Target pemurnian ayam Bali, yang ke depannya dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan upakara Yadnya di Gianyar dan Bali pada umumnya,” jelas AA Parwata. (ina/kb)

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi