Gianyar

Diserbu Pemohon Ketkes, Poliklinik Sanjiwani Sesak

    GIANYAR, Kilasbali.com – Diserbu pemohon surat keterangan sehat (Ketkes) dan bebas narkoba, ruang pendaftaran di Poliklinik RSU Sanjiwani Gianyar selalu sesak dalam sepekan terakhir. Ironisnya, antrian ini pun menyebabkan pasien poliklinik setempat kena imbasnya.

    Pantauan, Selasa (18/4), setelah para pelamar Polri kini giliran ratusan orang guru honorer yang telah dinyatakan lolos seleksi PPPK di Kabupaten Gianyar memadati RSUD Sanjiwani.

    Tujuannya sama, memohon surat keterangan sehat dan bebas narkoba sebagai salah satu syarat pemberkasan PPPK. Ratusan PPPK yang hadir nampak berdesakan di loket pendaftaran.

    Salah seorang guru honorer yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa ia bersama beberapa orang rekannya sudah mengantri sejak pukul 05.00 WITA. Karena batasnya sampai pukul 15.00 WITA, kalau lewat akan dilanjutkan besoknya.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    “Sejak Senin sudah ada guru honorer yang mencari surat keterangan sehat. Dimana penutupan untuk pengumpulan berkas akan ditutup pada 3 Mei 2023,” terangnya.

    Sementara itu, Agus dari Ubud yang mengantar orang tuanya di ruang periksa di Poliklinik setempat merasa ikut kena imbas atas serbuan pemohon surat keterangan kesehatan ini. Disebutkan Minggu sebelumnya pemohonnya didominasi oleh pelamar Polri dan kini kebanyakan dari para guru.

    “Minggu lalau saya sampai jam 12 siang antri, karena loker pendaftaran masih sama. Sekarang sudah dipisah, namun tetap aja mengusik, karena petugas media kan juga harus melayani pemohon ini. Seharusnya permohonan surat keterangan sehat ini dilayani secara khusus, kalau dibaurkan gini kan kasihan pasien lainnya,” keluhnya.

    Baca Juga:  17 Tahun IPeKB, Bertumbuh untuk Melakukan Pengabdian

    Kabid Umum dan Humas RSUD Sanjiwani, I Dewa Ayu Yuni Betharani menjelaskan bahwa sesuai surat BKPSDM Gianyar, ada 843 orang tenaga PPPK yang akan mencari surat keterangan sehat dan keterangan bebas narkoba.

    Kata dia, mereka akan terbagi dalam 12 hari kerja sehingga rata-rata ada 70 orang perhari yang datang ke RSUD Sanjiwani. “Kami juga melayani pasien poliklinik yang berkunjung untuk berobat, itu rata-rata 500 orang per hari,” ujarnya.

    Untuk mengurangi antrian, lanjut dia, tenaga PPPK disiapkan loket khusus untuk pendaftaran dan di poliklinik sudah diperbantukan petugas tambahan untuk kelancaran pelayanan.

    Baca Juga:  Australia Dukung Bali Kendalikan Rabies

    Saat ditanya, apakah untuk mendapatkan surat keterangan sehat dan bebas narkoba ini membutuhkan biaya, dirinya mengatakan iya. “Iya berbayar,” imbuhnya. (ina/kb)

    Back to top button