GianyarNews Update

Ruang Sedap Malam RSU Sanjiwani Disesaki Jenazah

    GIANYAR, Kilasbali.com – Saban Hari Raya Galungan dan Kuningan, Ruang Sedap Malam di Rumah Sakit Umum (RSU) Sanjiwani, kembali disesaki jenazah. Kondisi ini terjadi karena sejumlah desa adat ataupun pihak keluarga duka meyakini tidak ada hari baik untuk melakukan upacara ngaben.

     

    Pantauan Minggu (6/8), sepintas, suasana luar ruang ‘Sedap Malam’ atau kamar jenazah di RSUD Sanjiwani Gianyar terlihat rapi dan nyaman. Namun di dalam ruangan, kondisinya memprihatinkan.

     

    Selain sempit, jenazah yang dititip pun harus diposisikan mepet, sehingga nyaris tidak ada ruang untuk berjalan. Puluhan mayat pun terpaksa ditempatkan berjejer di ruang terbuka hingga gudang.

     

    Baca Juga:  Hari Berkabung Nasional Wafatnya Wapres ke-9, Masyarakat Bali Diimbau Kibarkan Bendera Setengah Tiang

    Biaya penitipan pun menjadi membengkak, karena jenazah wajib di formalin. Berbeda dengan ruang jenazah umumnya, di mana jenazah ditempatkan secara tertutup di kotak pendingin.

     

    Menghindari pembusukan, pihak keluarga duka pun terpaksa mengeluarkan biaya yang cukup besar, karena setiap jenazah wajib di formalin. Karena tidak ada pilihan, biayanya pun mencapai satu juta. Belum lagi, biaya wajib layanan penitipan jenazah yang dihitung per hari.

     

    Banyaknya jenazah yang dititipkan ini, kerap terjadi pada hari-hari tertentu termasuk di Hari Raya Galungan hingga Kuningan.

    Karena menurut masing-masing desa adat, proses penguburan juga dipertimbangan menurut hari baik dan pantang bersamaan dengan upacara di pura. Atas kondisi ini, pihak rumah sakit sudah meminta permakluman kepada setiap keluarga duka yang menitipkan jenazah.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

     

    Humas RSU Sanjiwani, Ida Bagus Punarbawa menjelaskan bahwa per hari Minggu (6/8), jumlah jenazah yang dititipkan pihak keluarga di RSUD Sanjiwani adalah sebanyak 27 jenazah.

     

    Jumlah itu meningkat karena memang tidak ada dewasa ayu untuk melangsungkan upacara Pitra Yadnya. “Jadi kebanyakan dititipkan sampai hari Pegat Uwakan. Karena mungkin kan sekarang ini banyak ada Karya dan sebagainya,” ujarnya.

     

    Lebih lanjut Punarbawa mengatakan, Instalasi Pemulasaran Jenazah di RSU Sanjiwani memiliki kapasitas normal 20 jenazah dan maksimal 40 jenazah apabila darurat. “Kalau misalkan penuh kita koordinasikan dengan rumah sakit pemerintah atau swasta terdekat lainnya,” sebutnya.

    Baca Juga:  Seminggu Operasi Patuh Agung 2024, 90 Pelanggaran Terekam di Tabanan

     

    Ditambahkannya, total ada 8 orang tenaga pemulasaran dan perawatan jenazah yang bertugas melakukan pemulasaran jenazah. Mulai dari menjemput jenazah ke ruangan, memandikan jenazah hingga melakukan perawatan terhadap jenazah tersebut.

     

    Adapun biaya penitipan jenazah mulai dari Rp 50.000 per hari. “Hanya saja saat ini RSU Sanjiwani belum memiliki freezer mayat, sehingga jenazah diletakkan dalam satu ruangan bangsal dan jenazah ditempatkan diatas bad,” tandasnya. (ina/kb)

    Back to top button