Gianyar

Kemarau, Padi Istirahat Palawija Meluas

    GIANYAR, Kilasbali.com – Menyurutnya debit air lantaran kemarau pajang, tidak serta merta membuat petani di Gianyar angkat tangan.

    Lahannya tetap produktif dengan cara alih tanam. Dimana padi yang rentan gagal panen disitirahatkan dan dialihkan dengan apalawija.

    I Wayan Yadmika, Petani di Banjar Gelumpang, Sukawati, Senin (16/10), menyebutkan, kemarau panjang 2023 memang terus berlangsung. Namun pihaknya tidak ada niat untuk menterlanarkan lahan produktif.

    “Sampai saat ini, kami terus memanfaatkan lahan. Sekalipun air irigasi mengecil dari hulu. Untuk sementara, kami tidak tanam padi. Kamimenanam jenis Palawija,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Secara terpisah, Pejabat Fungsional Tanaman Pangan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Gusti Ayu Sugitarina Oka, menyebutkan belum ada lahan pertanian yang gagal tanam di Gianyar.

    Begitu juga dengan gagal panen palawija dan padi di Gianyar. “Semua komoditi pertanian panen sesuai waktu dan hasil panen yang memadai,” jelas Gusti Ayu Sugitarina.

    Sedangkan di Daerah Payangan dan Tegalalang, bulan September lalu sudah masa tanam padi dengan luasan sekitar 750 hektare akumulasi.

    Dijelaskannya, petani di Gianyar sudah terbiasa menyikapi kemarau yang terjadi di tiap tahun. Dibeber, pada umumnya di bulan-bukan Agustus – September – Oktober, petani di Selatan Gianyar akan beralih ke Palawija.

    Baca Juga:  Berpulang Jelang Pelantikan DPRD Gianyar

    Hal ini akibat mengecilnya debit air irigasi. Sedangkan saat ini, petani di wilayah Selatan Gianyar, seperti kecamatan Blahbatuh, Sukawati dan Gianyar sebagian besar lahan beralih ke Jagung Manis.

    “Mereka (petani) menanam jagung dan hasil panennya dibeli pengepul asal Sanur dan daerah lainnya,” jelasnya lagi.

    Dibeber lagi, secara keseluruhan di Gianyar luas tanam padi di Bulan Juli seluas 2.080,36 hektare, Bulan Agustus seluas 3.197,4 hektare dan di Bulan September seluas 1.912,4 hektar.

    Sedangkan untuk komoditi Jagung Manis di Bulan Juli seluas 26 hektare, Bulan Agustus 6,75 hektar, dan Bulan September seluas 26 hektar, termasuk di Bulan Oktober 13 hektar.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Sehingga luasan tanaman jagung manis di Tahun 2023 sudah mencapai 104 hektar lebih.

    “Komoditi tersebut sangat membantu petani, selain ada yang menanam komoditi lain seperti kedelai, aneka bunga dan cabai yang cakupan luasan sekitar 17 hektar,” bebernya.(ina/kb)

    Back to top button