GianyarNews UpdatePemerintahan

Petani di Sukawati dan Gianyar Terima Bibit Gratis

    GIANYAR, Kilasbali.com – Di Tahun 2023 ini, pemerintah pusat melalui TP Dinas Pertanian Provinsi Bali memberikan bantuan bibit padi kepada Dinas Pertanian Gianyar. Bantuan benih padi ini untuk petani di dua kecamatan yaitu Gianyar dan Sukawati pada masa tanam kedua tahun 2023.

    Pejabat Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Gianyar, Gusti Ayu Sugitarina Oka menjelaskan bantuan yang diterima untuk luas tanam 400 hektar di dua kecamatan.

    “Bantuan diberikan kepada dua kecamatan, Sukawati dan Gianyar seluas 400 hektar pada 15 subak,” jelas Sugitarina Oka, Minggu (20/8).

    Menurutnya, bantuan tersebut bantuan Tahap II  tahun 2023 pada masa tanam kedua. Dimana jenis benih yang didapat adalah Inbrida jenis inpari 32 yang merupakan benih yang disukai petani.

    Baca Juga:  Seminggu Operasi Patuh Agung 2024, 90 Pelanggaran Terekam di Tabanan

    Benih tersebut memiliki keunggulan ketahanan terhadap penyakit hawar dan bakteri daun. Selain itu juga tahan terhadap penyakit blas ras dan tungro.

    Hasil rata-rata per hektar mencapai 8 ton per hektar. Secara umum, target yang ditetapkan luas tanam 1.000 hektar memasuki musim kemarau 2023 sudah terlampaui. Luas tanam yang sudah terlaksana seluas 1.744 hektar lebih, sampai akhir Juni lalu.

    “Kalau luasan tanam sampai awal Agustus ini, sudah lebih dari 2.000 hektar, sehingga target luas tanam sudah melampaui target yang ditetapkan Kementerian Pertanian, sebagai program antisipasi El Nino 2023,” jelas Sugitarina.

    Baca Juga:  Tabanan Jadi Tuan Rumah KTNA Nasional 2024, 3.000 Peserta Diperkirakan Hadir

    Sedangkan luas sawah di Gianyar 13.000 hektar lebih dan di wilayah Gianyar utara, Payangan, Tegalalang dan Tampaksiring sebagian besar sudah masa tanam.

    Terkait dengan musim kemarau, petani bagian selatan Gianyar yang memasuki masa maga (tidak tanam padi) memanfaat lahan dengan menanam palawija atau bunga.

    “Ini berhubungan dengan pembagian air irigasi. Namun antar subak sudah saling berbagi air dengan pola dua kali padi dan sekali palawija, secara umum air irigasi normal, walau debitnya mengecil,” ujarnya. (ina/kb)

    Back to top button