DENPASAR, Kilasbali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengapresiasi kinerja ASN Pemprov Bali yang ditunjukkan belakangan ini yang sesuai dengan arahan dan bisa menyelesaikan tugas dengan disiplin dan tepat waktu.
“Ini perubahan yang baik, karena sebelum-sebelumnya masih ada kebiasaan untuk menyelesaikan tugas mepet pada waktu yang ditentukan,” katanya saat memimpin Apel Disiplin bulan Maret di Halaman Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin (2/3/2020) pagi.
Menurutnya, sesuai dengan isntruksinya pada di awal tahun, ternyata semuanya bisa menjalankan dengan baik dan menunjukkan bahwa semuanya bisa bekerja dengan cepat dan tepat waktu. Meskipun banyak OPD yang harus lembur hingga malam. Ternyata bisa selesai 100 persen.
“Pengisian LHKPN dan Sensus contohnya, saya tentukan waktunya, ternyata bisa selesai. Secara umum semua bisa tepat pada waktunya. Rangkaian kerja cepat ini membuktikan bahwa kita bisa melakukannya. Tidak boleh lagi ada kerja yang lamban, karena berdasarkan pengalaman kita bisa melakukannya. Jadi tidak ada alasan lagi untuk terlambat mengerjakan tugas-tugas kita,” jelasnya.
Dikatakannya, ini sangat penting agar pekerjaan yang terlambat ini tidak lantas jadi beban pikiran. Apalagi yang berupa kewajiban seperti LHKPN dan sensus penduduk. Jangan lagi besok dan besok.
“Ini modal kita, bersama pimpinan untuk bekerja lebih cepat. Yang penting leadership. Kebiasaan buruk kesibukan di akhir tahun, mari kita rubah. Birokrasi ada untuk publik. Pekerjaan yang kita kerjakan adalah untuk kepentingan masyarakat, untuk kepentingan daerah. Maka itu harus dipikirkan, manfaatnya bagi daerah itu apa,” ajaknya.
Sekda juga menyinggung terkait APBD yang merupakan instrumen untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Percepatan realisasi APBD, kata dia, sangat penting khsusunya untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat dampak virus corona.
“Terlebih hal tersebut berdampak pada pariwisata kita, yang adalah motor utama penggerak ekonomi Bali. APBD sangat penting untuk menopang dan mendorong ekonomi kita saat ini. Harus hadir sebagai bagian dari perputaran ekonomi di Bali. Saya harap pimpinan OPD bisa berpikir lebih Makro, karena sekali lagi keberadaan APBD adalah untuk kepentingan yang makro. Perluas lagi cara pikirnya. Kita bawa OPD kita yang besar ini bisa berguna bagi daerah,” tegasnya.
Sekda juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan teknologi. “Kita gunakan sebaiknya untuk mempercepat kerja kita. Bukan hanya alat komunikasi tetapi sebagai perangkat untuk menunjang kerja cepat kita. Kita ubah cara-cara kerja yang belum efektif, aturan-aturan administratif yang menghambat mari kita rubah. Surat-menyurat yang tidak perlu kita stop. Kecuali yang perlu bukti tertulis, dan lain-lain. Kita sudah punya grup di WA, arahan semua lewat media itu, kita maksimalkan, jadi kita percepat responnya,” pungkasnya. (rls/kb)