Karangasem

Pura Besakih Tempat Pemujaan Utama

    KARANGASEM, Kilasbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan terima kasih atas perkenannya Presiden Jokowi dan Ibu meresmikan Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, Senin (13/3).

    Dikatakan, Pura Agung Besakih terletak di lambung Gunung Agung merupakan tempat pemujaan utama, Pura Kahyangan Jagat terpenting dan tertinggi di Bali.

    Sejumlah teks susastra Bali, lanjut dia, baik yang tersurat dalam lontar maupun prasasti tembaga atau kayu, menyebut Gunung Agung dengan nama Tolangkir, yang berarti “Dia Yang Maha Tinggi, Maha Mulia, sekaligus Mahaagung”.

    “Pura Agung Besakih disebut sebagai “huluning Bali Rajya”, hulu Kerajaan Bali, sekaligus juga “madyanikang bhuwana”, pusat dunia. Karena itu, Besakih pada masa kerajaan Bali Kuno dikategorikan sebagai kawasan hila-hila hulundang ing basukih, yang berarti kawasan suci tempat memohon kerahayuan hidup (basuki) di hulu Bali, yang dilarang, dipantangkan (hila-hila) untuk dilalui atau dimasuki secara sembarangan oleh siapapun,” kata Koster.

    Baca Juga:  Ini Dia Perda Lokasi Larangan Menaikkan Layangan di Bali

    Koster mengungkapkan, sejak lama fasilitas yang ada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih menghadapi masalah serius dengan kondisi parah. Kondisi yang buruk ini membuat suasana kurang nyaman dan aman bagi masyarakat dalam melaksanakan persembahyangan.

    Oleh karena itu, pihaknya berupaya membangun Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih secara komprehensif. Tampilan bangunan fasilitas terlihat sangat megah dan berkualitas, sehingga harmonis terhadap kesucian, keagungan, dan keindahan Pura Besakih, serta Gunung Agung.

    Lanjutnya, total anggaran yang diperlukan untuk pembangunan semua fasilitas sebesar Rp 911 miliar, bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 428 miliar dan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebesar Rp 483 miliar.

    Baca Juga:  Satpol PP Bali Gencar Sosialisasikan Perda 9/2000

    Pembangunan dimulai pada tanggal 18 Agustus 2021, ditandai dengan Peletakan Batu Pertama oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

    “Pembangunan ini bisa terwujud atas perhatian dan dukungan kuat Bapak Presiden, sangat monumental dan bersejarah, yang memberi manfaat besar bagi masyarakat Bali dalam melaksanakan upakara dan upacara, serta akan menjadi warisan dan kenangan bagi generasi masa depan, sekaligus sebagai salah satu tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru. Sehubungan dengan itu, kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Presiden, terima kasih juga kepada Bapak Menteri PUPR, beserta Menteri Kabinet Indonesia Maju,” pungkas Koster. (m/kb)

     

    Back to top button