GIANYAR, Kilasbali.com – Meski pengalaman Pekerja Migran Indonesia (PMI) di saat awal pandemi Covid-19 sungguh menyakitkan lantaran ditengarai membawa wabah, peminat menjadi PMI tetap tinggi.
Terebih, setelah hampir semua PMI asal Gianyar pulang ke kampung halamannya akibat Covid-19, kini PMI mendapat kesempatan untuk bekerja kembali sebagai.
Kadisnaker Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita mengakui animo PMI untuk kembali belerja sangat tinggi.
Disebutkan, setiap informasi terkait PMI oleh PMI ditanyakan ke Disnaker oleh kalangan pekerja muda.
Walau demikian, kewenangan pemberangkatan PMI adalah kewenangan BP3 TKI Pusat. Sedangkan Disnaker hanya memeriksa dokumen persiapan pemberangkatan.
Persiapan yang dimaksud diantaranya dokumen paspor dan kelengkapan lainnya seperti kesehatan dan lainnya.
“Disnaker selalu siap memfasilitasi, termasuk memberikan informasi apapun yang berkait PMI melalui web Disnaker,” tegasnya, Selasa (27/10/2020).
Dalem Jagadhita juga menyebutkan, saat ini sudah 23 negara yang membuka tenaga kerja asing termasuk PMI.
“Namun ini hanya pekerjaan tertentu dan keahlian khusus, dan sifat kontraknya juga limited,” bebernya.
Dikatakannya lagi, bagi PMI yang akan bekerja keluar lagi, persyaratannya akan lebih ketat, karena menyangkut jaminan kesehatan.
“Persyaratan untuk bekerja keluar, sekarang lebih ketat, namun pastinya PMI sudah mengetahui, dokumen apa yang dibutuhkan untuk bekerja lagi,” terangnya.
Dari data dari Disnaker, dominasi sebaran PMI, di Negara Turki sebanyak 345 PMI memilih bekerja di Turki.
PMI asal Gianyar bekerja di Italia sebanyak 279 PMI, Negara Maldives sebanyak 25, Polandia 23 PMI, Rusia 17 PMI dan disusul PMI yang bekerja di Jepang hanya tercatat 3 PMI.
“Tenaga kerja asal Bali disukai di Turki, selain pekerja keras dan terkenal jujur,” jelas Dalem Jagadhita.
Sedangkan jumlah PMI fluktuarif, ada yang sudah kembali dan kembali berangkat yang jumlahnha mencapai 1.200-an PMI.
PMI asal Gianyar yang bekerja di Negara Italia menempati pekerjaan di pesiar, ABK termasuk tenaga lifeguard.
“Peminat PMI di luar negeri cukup banyak, hanya saja membutuhkan keterampilan dan bersedia meninggalkan kampung halaman dalam waktu yang lama,” ungkapnya.
PMI asal Gianyar ini didominasi warga Kecamatan Gianyar dan Kecamatan Blahbatuh. (ina/kb)