TABANAN, Kilasbali.com – Piodalan di Pura Luhur Pakendungan jatuh pada hari Sabtu Kliwon Kuningan tanggal 29 Pebruari 2020 yang bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Mulai dari hari kemarinnya sudah dilangsungkan serangkaian upacara keagamaan seperti upacara ngebejian.
Pada pukul 11.30 wita dilangsungkan upacara pengrebegan dari Puri Kediri, yang membawa keris Bendesa Sakti yang disimpan di Puri Kediri. Setelah upacara pengrebegan, dilanjutkan dengan ngaturang piodalan yang berlangsung pada pukul 14.00 wita. Pelaksanaan berakhirnya pujawali (ngelebar) biasanya dilaksanakan pada pukul 20.00 wita sampai pukul 23.00 wita.
Panas yang menyengat tidak mempengaruhi niat pemedek untuk bersembahyang. Umat Hindu yang melaksanakan persembahyangan ke Pura Luhur Pakendungan berasal dari berbagai daerah di Bali. Pemedek atau penangkilan sudah mulai berdatangan untuk melakukan persembahyangan satu hari sebelumnya dari sore sampai malam harinya.
Keramaian mulai terlihat pada pukul 10.00 wita, dan puncaknya terjadi pada pukul 14.00 wita sampai malam hari. Untuk pujawali kali ini pemedek sudah terbiasa menyiapkan tempat tirta sendiri dari rumah masing-masing untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
Untuk mengantisipasi kemacetan, maka Pecalang Desa Adat Pandak Gede yang bekerja sama dengan divisi terkait di DTW Tanah Lot sudah berkoordinasi sebelumnya, sehingga untuk parkir pemedek diarahkan ke parkir umum di sebelah barat yang biasanya digunakan sebagai parkir bus, parkir pelaba Pura Luhur Pakendungan, dan parkir cadangan sebelah selatan parkir umum Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Piodalan di Pura Luhur Pakendungan akan berlangsung atau nyejer selama 3 hari berturut-turut yaitu sampai hari Selasa tanggal 3 Maret 2020.
Bersamaan dengan piodalan di Pura Luhur Pakendungan, hari itu juga merupakan piodalan di Pura Batu Mejan yang lokasinya di areal Enjung Galuh yang berdekatan dengan Pura Batu Bolong dan juga piodalan di Pura Patok yang lokasinya berdekatan dengan Pura Luhur Pakendungan.
Bertepatan dengan Hari Suci Kuningan hari ini atmosfir religi di Tanah Lot seakan menambah aura sejuk dan tenang, sehingga pemedek merasa nyaman dan tidak terpengaruh dengan kondisi apapun diluar konteks bersembahyang memohon limpahan kesehatan dan rejeki dalam hidup mereka. (rls/kb)