CeremonialGianyarSeni Budaya

Sapi Keracunan Pestisida

    GIANYAR, Kilasbali.com – Lantaran  tidak waspada, musibah ternak keracunan pestisida masih saja terjadi. Kali ini menimpa ternak warga di Desa Belega, Blahbatuh. Lantaran keracunan dan mengamuk, ternak lainnyanya pun ikut stres.

    Dari informasi yang diterima, Minggu (5/5), musibah tersebut adalah murni kecerobohan peternak sendiri.

    Sehabis menyemprot padi dengan pestisida, sisa pestisida dan peralatan ditaruh di kandang ternaknya.

    Salah satu sapi peternak, Ketut Sukendra meminum sisa cairan pestisida, sehingga sapinya menjadi mabuk dan liar. Liarnya sapi ini menyebabkan sapi dan kandang sebelahnya ikut liar.

    Baca Juga:  Pastikan Kamtibmas Kondusif Jelang WWF, Polres Gianyar Patroli Skala Besar

    Beruntung pemilik ternak segera melaporkan kejadian itu ke UPT Kesan dan mendapat pertolongan.

    “Pertolongan pertama dengan memberi air kelapa, dan selanjutnya diberi obat suntik dan obat pencahar,” jelasnya.

    Kepala UPT Kesan 1 Gianyar, Nyoman Arya Darma mengungkapkan, konflik antar petani dengan sapi dalam setahun pernah saja terjadi.

    Hal ini karena peternak sapi mencari rumput di pematang sawah, sedangkan petani sehari sebelumnya atau pagi harinya semprot pestisida pada tanaman

    Baca Juga:  Parkir Liar Masih Ditemukan di Ubud

    Bagi peternak yang tidak tahu atau tidak diberi informasi bahwa padi sedang semprot pestisida, maka kemungkinan padi ikut mengandung pestisida dan sapi akan mengalami keracunan.

    “Risikonya sapi bisa mabuk pestisida, dan bila tidak mendapat penanganan dalam sehari, maka sapi bisa mati dan peternak mengalami kerugian,” jelasnya.

    Dikatakan Arya Darma, pada umumnya sehabis semprot pestisida, biasanya petani memasang tanda di sawahnya dengan mengikatkan rumput pada ranting.

    “Biasanya kodenya seperti itu, atau pemberitahuan lisan. Kalau sudah ada tanda artinya rumput tidak boleh disebut untuk pakan ternak,” ujarnya.

    Baca Juga:  Ini Skor Garuda Pertiwi U-17 di Piala Asia Wanita U-17 2024

    Arya Darma mengimbau selain komunikasi antar petani dan peternak bisa terjalin dengan baik, petani yang sehabis melakukan penyemprotan dengan pestisida, diharapkan menaruh peralatan dan sisa pestisida jauh dari kandang.

    “Beberapa kali ada kejadian seperti itu, besok paginya sapinya sudah tewas karena keracunan. Ini murni kecerobohan,” imbaunya. (ina/kb)

    Back to top button