Olahraga

KONI Bali Diminta Bijak Nomor Pertandingan Porprov Bali 2022

    BADUNG, Kilasbali.com –KONI Kabupaten Badung berharap KONI Bali tetap mempertandingkan nomor pertandingan pada salah satu cabor, meski pesertanya kurang dari lima atlet. Sebab tidak menutup kemungkinan dari nomor yang sedikit pesertanya nantinya akan muncul atlet PON.

    “Porprov Bali kan untuk pembinaan yang muaranya muncul atlet-atlet yang nantinya memperkuat Bali ke PON. Lah kok KONI Bali tidak mempertandingkan nomor pertandingan yang pesertanya kurang dari lima atlet? Siapa tahu justru dari situ muncul wakil Bali ke PON,” ujar Ketua Umum KONI Badung Made Nariana, Sabtu (14/5).

    Ditemui saat Pelatihan Pelatih cabang olahraga di bawah KONI Badung, akhir pekan kemarin, ia mengatakan, pada Rapat KONI Bali dengan KONI Kabupaten dan Kota se-Bali, sudah banyak yang menentang kebijakan KONI Bali yang hanya mempertandingkan nomor cabor yang diikuti sedikitnya lima atlet.

    “Saat rapat sudah saya sampaikan dan didengar oleh Pak Suwandi (Ketum KONI Bali saat itu), dan Pak Oka Darmawan (Ketum KONI Bali sekarang). Tetapi kok tetap saja ketentuan tersebut masih belum dicabut,” kata Nariana dengan nada tanya.

    Baca Juga:  Kejuaraan Karate Antar Pelajar Se-Kabupaten Tabanan

    Pelatihan Pelatih yang digelar KONI Badung berlangsung dua hari (13-14/5) diikuti 90 orang pelatih dari 45 cabang olahraga di bawah KONI Badung. Tujuannya agar mereka segera mempersiapkan atletnya yang bakal memperkuat Badung ke Poprov Bali, November 2022 mendatang.

    Nariana mengatakan, sejumlah daerah di Bali kekurangan dana untuk mengirimkan atletnya ke ajang Porprov Bali. Bahkan, lanjut dia, ada daerah yang sama sekali belum ada kucuran dana dari APBD-nya.

    Karenanya, dia sangat menolak jika KONI Bali hanya mempertandingkan nomor cabor yang diikuti minimal lima atlet. Sebab di SEA Games Vietnam yang tengah berlangsung, kata dia, ada satu nomor yang hanya diikuti tiga atlet, toh dipertandingkan juga.

    Baca Juga:  Kejuaraan Karate Antar Pelajar Se-Kabupaten Tabanan

    Dirinya meyakini meski hanya tiga atlet, iklim kompetisi tidak akan terabaikan, sebab para atlet tentu ingin meraih prestasi tertinggi. Artinya, lanjut dia, meski sudah ada jaminan meraih perunggu, tetapi sifat atlet tentu ingin medali yang lebih baik.

    Selain soal jumlah peserta di tiap nomor pertandingan, Nariana juga menyoroti larangan atlet prestasi SEA Games ke atas bertanding di Porprov Bali. Menurut dia, kebijakan ini selain diskriminatif juga merugikan kabupaten tidak saja Badung.

    Ia menyontohkan kalau kebijakan itu diterapkan, maka Maria Natalia Londa yang merupakan atlet nasional asal Badung peraih medali di Asian Games dari nomor lompat jangkit dan lompat jauh putri, tentu tidak boleh turun di Porprov Bali.

    Baca Juga:  Kejuaraan Karate Antar Pelajar Se-Kabupaten Tabanan

    Selain Badung, kata Nariana, Kota Denpasar, Kabupaten Bangli dan lainnya juga punya atlet prestasi SEA Games. Kalau itu tidak boleh main di Porprov jelas akan merugikan daerah tersebut.

    “Kalau Maria tidak boleh main kemudian Porprov Bali menghasilkan juara baru di nomor lompat jangkit dan jauh putri, terus KONI Bali mau ngirim yang mana ke PON? Apalagi juara baru di Porprov nanti limit lompatannya di bawah Maria,” tandas Nariana. (joko/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi